Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panen 97,24 Ha Lahan Cetak Sawah Baru di Mukomuko

Situasi pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat para petani untuk terus membantu penyediaan pangan bagi negeri ini.

Editor: Content Writer
zoom-in Panen 97,24 Ha Lahan Cetak Sawah Baru di Mukomuko
dok. Kementan

TRIBUNNEWS.COM– Situasi pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat para petani untuk terus membantu penyediaan pangan bagi negeri ini.

Panen di Kabupaten Mukomuko yang ditanami di lokasi cetak sawah baru yang merupakan program dari Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menunjukkan hasil positif.

Dari total 956.92 Ha lahan sawah baru yang dicetak sejak tahun 2017 telah dapat dimanfaatkan tanam 6-8 kali dengan produktivitas rata-rata 7 ton/ha. Salah satunya di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, Mukomuko.

Lahan yang dikelola kelompok Tani Makarti Mukti ini memiliki luas tanam 97,24 Ha yang merupakan hasil kegiatan cetak sawah tahun 2018. Luas yang dipanen saat ini 17 Ha dengan produktivitas rata-rata 7,5 Ton/Ha. Diperkirakan akan dilakukan panen raya di areal tersebut pada awal bulan Mei 2020.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajaran Kementerian pertanian (Kementan) agar terus memantau produksi sektor pertanian selama masa pandemi covid-19.

"Saat ini masih masa panen raya Maret-April, petani harus dipastikan memperoleh juga harga jual yang layak, sehingga terjaga kesejahteraannya," ujar Mentan SYL.

Mentan SYL juga menambahkan bahwa sangat penting memanfaatkan dan mengelola sumberdaya lahan dan air. Kabupaten/Kota harus turut serta mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan yang dapat diwujudkan salah satunya dengan memperluas baku lahan sawah atau mengoptimalkan produktivitas nya.

Berita Rekomendasi

“Pemerintah daerah saya minta memiliki komitmen yang sama untuk bisa mempertahankan lumbung pangan daerah, dengan mempertahankan lahan pertanian,” jelas SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sarwo Edhy menambahkan, Kementan terus melakukan evaluasi keberjalanan program cetak sawah. Kementan harus memastikan lahan sawah baru yang dicetak benar-benar digunakan dan menghasilkan produksi padi.

"Kita evaluasi terus apakah lahan yang dicetak sejak 2014-2019 sudah dimanfaatkan atau belum, ini penting untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas pangan" kata Sarwo Edhy.

Kegiatan cetak sawah ini juga didukung dengan ketersediaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Ditjen PSP. Diketahui, areal Kelompok Tani Makarti Muti ini telah melakukan penanaman sebanyak dua Kali dan akan masuk pada musim yang ketiga.

"Pemanfaatan alsintan bantuan yang telah diterima baik untuk pengelolaan lahan dan panen akan sangat membantu sehingga petani dapat melakukan penanaman tiga kali dalam setahun atau IP 3," tuturnya.

Dalam hal menjamin ketersediaan lahan, Kementan juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah untuk pencegahan alih fungsi lahan. Sesuai Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2013 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), alih fungsi lahan sawah tidak diperbolehkan tanpa seizin pemerintah.

“Lahan-lahan sawah yang telah ada, yang telah di cetak agar ditetapkan menjadi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, tidak boleh di alih fungsikan, kita harus terus menjaga ketersediaan pangan. “ pungkas Sarwo Edhy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas