Menteri LHK Dukung 7.024 Kampung Tangguh Nusantara TNI-Polri untuk Ketahanan Pangan
Untuk meringankan dampak Pandemi Covid-19, TNI dan Polri menguatkan Kampung Tangguh Nusantara dengan program pemanfaatan lahan dan padat karya.
Editor: Content Writer
Akan identifikasi 7.024 kampung se-Indonesia
Sementara itu, Menteri LHK, Siti Nurbaya dalam kunjungannya kali ini tampak secara serius memperhatikan kondisi sekeliling lahan tambak dan mangrove. Menteri Siti mengamati serta ornamen bangunan pada areal seluas sekitar 1,5 hingga dua hektare tersebut yang tertata apik dan produktif.
Pada aspek lingkungan dan perubahan iklim desa-desa seperti ini, kemudian langkah Kampung Tangguh Nusantara merupakan langkah adaptasi iklim yang sangat potensial. Di lokasi ini juga terdapat tiga ribu meter persegi tanaman mangrove yang telah berusia tiga tahun.
Terdapat juga mangrove yang baru berusia 3-4 bulan. Pola ini sangat baik, seperti halnya pola-pola yang serupa dengan konsep Program Kampung Iklim (Proklim).
Menurut Menteri Siti, pola ini juga baik untuk penanganan kelompok dengan Perhutanan Sosial, misalnya untuk tambak udang di daerah pesisir.
Baca: Kapolda NTB Ikut Panen Raya di Kampung Sehat Desa Kembang Kuning
Dirinya juga langsung menghubungi Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, dan memerintahkan untuk mempelajari 7.024 Kampung Tangguh Nusantara pada aspek adaptasi iklim.
Menteri Siti saat itu juga menugaskan Dirjen PPI untuk koordinasi dengan Asisten Operasi (Asops) Kapolri.
“Tadi saya sudah bicara dengan Kapolri dan beliau setuju untuk langkah kolaborasi. Kita akan identifikasi 7.024 Kampung Tangguh Nusantara se-Indonesia dan melihat apakah sudah ada yang terkait dengan Proklim binaan KLHK yang sebanyak 2.775 unit di Indonesia," ungkap Menteri Siti.
Menteri Siti menegaskan, apabila nanti kolaborasi Kampung Tangguh Nusantara dan Proklim dilaksanakan, maka akan menjadi agenda yang cukup ideal untuk pengendalian perubahan iklim dengan pola keterlibatan masyarakat di tingkat tapak.
"Maka dari itu, kita akan kolaborasikan,” kata Menteri Siti.
“Saya sedang memikirkannya juga untuk kolaborasi program hutan sosial khususnya di wilayah pesisir seperti ini. Terima kasih bahwa jajaran TNI-Polri telah mendorong agenda besar ini,” lanjutnya.
Baca: Belum Diperiksa, Maria Lumowa Alami Jet Lag dan Diistirahatkan di Bareskrim Polri
Pada akhir kegiatan kunjungan kerjanya, Menteri Siti menyatakan bahwa pola Kampung Tangguh Nusantara maupun Proklim, perlu dilakukan replikasi di berbagai daerah di Indonesia.
"Saat ini kita memiliki lebih dari 70.000 desa di Indonesia dan akan berkali lipat jumlahnya. Bisa 4 atau 5 kali lipat jumlah kampung per desa, dan akan sangat meluas di Indonesia," ucap Menteri Siti.
Terakhir, Menteri Siti berharap agenda seperti itu harus mendapatkan dukungan yang serius.
"Hari ini saya hadir bersama Menteri Desa PDTT, kami akan dukung bersama dan kita bangun kolaborasinya,” pungkas Menteri Siti, optimistis. (*)