Menpora Ingin Pembangunan Venue Perhatikan Pemeliharaan Pasca PON XXI 2024
Kemenpora RI mengapresiasi apa yang disiapkan dengan sungguh-sungguh oleh Pemprov Sumut dan sekaligus antisispasi pemeliharaan pasca PON
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menpora RI Zainudin Amali berharap pembangunan venue di Sumatera Utara (Sumut) Sport Center untuk Pekan Olahraga Nasional ke XXI tahun 2024 mendatang memperhatikan segi pemeliharaan pasca penyelenggaraan PON-nya.
Demikian disampaikan Menpora RI saat meninjau pembangunan Sumut Sport Center di Desa Sena, Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (20/11/2020) sore.
"Semangat dari Pemprov Sumut tentu kita apresiasi. Kemenpora RI mengapresiasi apa yang disiapkan dengan sungguh-sungguh oleh Pemprov Sumut dan sekaligus antisispasi pemeliharaan pasca PON-nya sudah disiapkan juga," ujar Menpora senang. Sehari sebelumnya Menpora RI juga telah menyerahkan Surat Keputusan (SK) Tuan Rumah PON XXI/2024 untuk Aceh dan Sumut.
Sebagaimana diketahui pasca PON dilaksanakan di beberapa daerah, satu masalah yang acap kali muncul setelah penyelenggaraan PON yakni pemeliharaan fasilitas. Fasilitas yang sudah dibiayai triliunan dari APBD dan APBN kurang terurus dengan baik
"Karena memang pembiayaan maintenance ini mahal. Sehingga, daerah dituntut harus ada inovasi dan kreasi untuk membiayai itu, supaya tetap hidup. Di beberapa tempat banyak terlantar venue dan penginapan atlet yang sebelumnya digunakan untuk PON, selanjutnya menjadi beban daerah. Saya ingatkan Pemprov Sumut dan Aceh agar diantasipasi dan disiapkan lebih awal," ujar Menpora RI menekankan.
"Alhamdulillah, tadi gambarannya Sumut Sport Center ini juga sudah didampingi oleh area-area komersial terpadu, yang tentu bisa mensubsidi dalam rangka maintenance fasilitas pasca PON nanti. Seperti, rumah sakit kelas internasional yang justru bisa menghasilkan devisa karena mengurangi pengeluaran devisa yang sebelumnya terpakai untuk ke RS negara tetangga," katanya.
"Ini harus didesain dari awal dan bagaimana pemeliharaannnya. Sebab, semangat awal menuju even luar biasa tetapi setelah itu biasanya terlantar. Area seluas 300 ha bukan area kecil. Komplek Olahraga di GBK Jakarta saja kurang lebih hanya 120 ha," urai Menpora RI menambahkan.
Sebelumnya, Kadispora Sumut Bahar Siagian menyampaikan kawasan Sumut Sport Center akan dibangun di area seluas 300 ha di Desa Sena, Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara yang nantinya akan menjadi ikon kebanggaan Sumut yang ke-4. Konsepnya sendiri ada 3 zona.
"Di area seluas 300 ha nantinya akan dibagi beberapa zona yakni zona olahraga yang dikhususkan untuk kawasan olahraga seperti venue yang mengelilingi stadion utama, kedua yakni zona penunjang, nantinya akan ada plaza, teater boulevard, masjid, arena bermain sehingga bisa untuk masyarakat rekreasi. Zona terakhir yakni zona komersial yang akan dibangun tempat meeting, convention hall dan exhibition hall, mall, hotel dan RS internasional," ujar Bahar.
"Kenapa kita bagi beberapa zona, kita berkaca dari daerah lain yang membangun kawasan olahraga untuk even nasional dan internasional tapi setelahnya mati suri tidak terawat karena biaya perawatannya tinggi. Untuk itu, nanti zona komersial dan pendukung lainnya bisa berkontrisbusi untuk merawat semua venue yang ada yang juga sudah terakomodir untuk NPC atau untuk atlet berkebutuhan khusus," tegasnya.(*)