Kejar Ketertinggalan, Gus Halim: Pengelolaan RSNU Harus Profesional
Pengelolaan RSNU selama ini relatif tertinggal dibandingkan dengan penyelenggara layananan Kesehatan milik organisasi keagamaan lain.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pengelolaan Rumah Sakit Nadhlatul Ulama (RSNU) selama ini relatif tertinggal dibandingkan dengan penyelenggara layananan Kesehatan milik organisasi keagamaan lain. Untuk mengejar ketertinggalan ini, maka RSNU harus dikelola dengan lebih profesional.
“Pengelolaan RSNU harus berdasarkan azas dan manajemen profesional. Kami gembira RSNU Jombang ini dari awal menunjukkan azas profesionalitas tersebut. Mulai dari kejelasan kepemilikan, manajemen gedung yang berkonsep ecogreen, hingga didukung oleh tenaga Kesehatan mumpuni,” ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, saat meresmikan Gedung Baru RSNU Jombang pada Minggu (15/05/2022).
Gus Halim-sapaan akrab Abdul Halim Iskandar-mengatakan pengelolaan layanan Kesehatan dari level rumah sakit hingga klinik milik jam’iyyah NU relatif tertinggal dibandingkan dengan rumah sakit-rumah sakit lain yang dikelolah yayasan atau perusahaan terbuka yang berafiliasi dengan organisasi keagamaan di Indonesia.
Pengelolaan RSNU misalnya relatif tertinggal dari RS Muhammadiyah, maupun rumah sakit Kristen di berbagai daerah di Indonesia.
“Fakta ini tentu memprihatinkan, tetapi harus dijadikan pelajaran untuk mengejar ketertinggalan,” ujarnya.
Sebagai kader NU, Gus Halim sangat berharap agar ada pembenahan serius terhadap layanan Kesehatan milik organisasi NU. Menurutnya RSNU Jombang bisa menjadi salah satu role model pengembangan RSNU-RSNU lain di Indonesia.
“Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa RSNU Jombang ini lahir dari, oleh dan untuk jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Ini penting saya tegaskan, itulah mengapa RSNU Jombang ini beda dengan RS yang lain. Sebab badan hukumnya adalah PT,” ujarnya.
RSNU Jombang, lanjut Gus Halim mempunyai kejelasan kepemilikan yang tidak tergantung pada otoritas personal. Mayoritas saham yakni 65 % saham dimiliki oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang. Sisanya dimiliki oleh PBNU, PWNU Jawa Timur, Majelis Wakil Cabang, hingg ranting NU Jombang.
“Kejelasan kepemilikan saham ini penting karena dalam banyak kasus RSNU tidak banyak berkembang karena tergantung pada otoritas personal yang potensial memicu konflik di kemudian hari,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Gus Halim juga memuji konsep ecogreen di gedung baru RSNU Jombang. Menurutnya konsep Ecogreen memang sangat cocok diterapkan di lingkungan rumah sakit karena menunjang upaya pemulihan Kesehatan dari pasien serta menyediakan tempat kerja nyaman bagi petugas Kesehatan.
“Dengan ini saya berharap pada RSNU Jombang, agar selain memiliki tenaga kesehatan yang mumpuni-profesional juga memiliki lingkungan yang indah dan asri. Sehingga akan diingat menjadi rumah sakit Ecogreen bagi setiap masyarakat luas,” pungkasnya.
Untuk diketahui acara peresmian gedung baru RSNU Jombang juga dimanfaatkan untuk perayaan peringatan Harlah ke-10 dan halal bihalal keluarga besar RSNU Jombang. Gus Halim hadir didampingi Istri, Umi Lilik Nashriyah. Selain itu hadir juga Direktur RSNU Jombang Bambang Dwi Hayunanto, Ketua PCNU Jombang KH. Salmanudin Yazid beserta seluruh Tenaga Kesehatan RSNU Jombang.(*)