Bedah Buku “Hadir di Parlemen untuk Maslahat Rakyat”, HNW Ingatkan Hal Ini
Hidayat Nur Wahid melakukan diskusi terkait buku buatannya yang berjudul 'Hadir di Parlemen untuk Maslahat Rakyat'.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, mengadakan bedah bukunya yang berjudul 'Hadir di Parlemen untuk Maslahat Rakyat' di Aula Ibnu Rusyd, Universitas Darunnajah, Ciledug, Jakarta Selatan.
Acara ini dipenuhi oleh ratusan Mahasantri dan dosen. Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama Universitas Darunnajah, Biro Humas Setjen MPR, dan Pemuda ICMI Jakarta Selatan ini terbilang istimewa.
Pasalnya, kegiatan bedah buku ini dihadiri oleh Presiden Universitas Darunnajah KH. DR Sofwan Manaf, Rektor Universitas Darunnajah Dr Hasan Syafaat, MA, Wakil Ketua Dewan Nadhir Darunnajah KH Drs Mustofa Hadi Chirzin, Ketua Pemuda ICMI Jakarta Selatan H. Rahman Saleh, serta jajaran pengajar lainnya di perguruan tinggi dan pesantren Darunnajah.
Dalam kesempatan tersebut, buku 'Hadir di Parlemen untuk Maslahat Rakyat’ hadir untuk membuktikan terjadinya perjuangan positif oleh politisi berasal dari Pesantren untuk kemaslahatan Rakyat, Bangsa dan Negara sebagaimana yang dilakukannya sebagai Wakil Ketua MPR dan Anggota DPR Komisi VIII.
Selama periode waktu yang ditampilkan dalam buku tersebut, HNW telah menyampaikan beragam advokasi kepentingan Rakyat, apresiasi sikap positif, maupun kritik kepada pengambil kebijakan.
“Kami selalu hadir menyuarakan sikap terkait berbagai persoalan yang menimpa bangsa, apalagi di tengah kondisi Pandemi Covid-19. Maka, sudah seharusnya perjuangan yang positif ini dilanjutkan, karena banyaknya maslahat yang bisa dihadirkan, sehingga wajar para Mahasantri melanjutkannya dan tidak malah jadi apolitik, ”ujarnya.
Pria asal Klaten, Jawa Tengah ini bersyukur sebagian besar sikap maupun kritik yang disampaikan telah diakomodir maupun sejalan dengan pengambil kebijakan meski ada juga legislasi bermasalah yang telah ditolak namun tetap lolos.
“Melalui buku ini, kami ingin menunjukkan bahwa sejatinya kehadiran di parlemen bisa untuk memperjuangkan sebesar-besarnya maslahat rakyat. Dengan musyawarah yang berkualitas, banyak perjuangan bisa dimenangkan, tapi banyak juga yang terhambat akibat diberlakukannya orientasi banyak-banyakan dengan voting. Dinamika yang harusnya menguatkan semangat generasi Milenial, para Mahasantri yang kritis dan cinta masa depan Bangsa dan Negara," ungkapnya.
Kepada peserta diskusi, Wakil Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Gontor mengajak untuk tidak apatis apalagi apolitis, karena selalu ada hal baik yang dipelajari dan bisa dipersembahkan jadi kontribusi untuk kemaslahatan.
HNW pun mengungkapkan misalnya soal covid 19, yang banyak diulasnya, ternyata ada hikmah di balik pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia.
Pada masa pandemi, semua pergerakan dan aktivitas masyarakat dibatasi. Hal ini tentu membuat banyak orang tidak bisa melakukan aktivitas secara leluasa.
Kondisi yang demikian menurut HNW tidak berlaku baginya. Meski ada pembatasan pergerakan masyarakat namun dirinya tetap aktiv melakukan berbagai macam acara, selain tetap mengisi kegiatan sebagai Wakil Ketua MPR dan anggota DPR lewat zoom meeting, dirinya juga mencermati dan merespons berbagai masalah publik dengan menulis.
“Syukur allhamdulillah dalam masa pandemi, tiga buku telah kami terbitkan," ujarnya.
Dikatakan tulisan yang ada selain berisi gagasan dan ide dirinya, juga merupakan rilis berita dan tulisan dirinya yang tersebar di berbagai media massa dan media sosial seperti twitter.