Peringati Hari Pahlawan, Bamsoet Usulkan Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengusulkan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto dan Gus Dur saat memperingati Hari Pahlawan
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Ketua MPR RI ke-15 Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali menekankan pentingnya penghormatan terhadap para pahlawan nasional sebagai wujud penghargaan atas jasa besar mereka bagi bangsa. Menurutnya, penghormatan terhadap pahlawan tidak hanya menandakan apresiasi, tetapi juga menguatkan persatuan bangsa dan menjadi teladan bagi generasi mendatang.
"Bangsa yang menghormati pahlawannya akan memiliki rasa kebersamaan dan solidaritas yang tinggi. Rasa hormat ini memperkuat nasionalisme dan mendorong semua elemen bangsa untuk menjaga dan melanjutkan perjuangan para pendahulu. Menghormati pahlawan bukan sekadar rutinitas, melainkan investasi untuk masa depan yang lebih baik," ungkap Bamsoet usai kunjungannya ke Museum dan Monumen PETA di Bogor dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Minggu (10/11/24).
Baca juga: MPR RI Usulkan Soeharto Jadi Pahlawan, Tutut dan Titiek Minta Bapaknya Dimaafkan
Sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR RI ke-20, Bamsoet mengingatkan bahwa penghargaan tertinggi bagi tokoh yang berjasa adalah gelar pahlawan nasional. Dalam Sidang Paripurna MPR periode 2019-2024, telah diajukan usulan pemberian gelar pahlawan nasional bagi Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kepada Presiden Prabowo Subianto, sekaligus pemulihan hak-hak Presiden Soekarno.
"Sebagai bentuk penghormatan, MPR telah mencabut nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998 tentang pemberantasan KKN. Keputusan ini diambil dalam rapat gabungan MPR pada 23 September lalu setelah surat pengajuan dari Fraksi Golkar pada 18 September 2024," jelas Bamsoet.
Bamsoet juga menyampaikan bahwa MPR telah mencabut TAP MPR terkait pemberhentian Gus Dur pada tahun 2001 dan TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 yang mencabut kekuasaan Presiden Soekarno. Menurutnya, pencabutan ini merupakan langkah untuk mengakui kembali jasa besar para tokoh tersebut yang kini dinilai perlu diapresiasi tanpa prasangka.
"Menghormati para pahlawan berarti menjaga memori kolektif bangsa. Dengan mengenang jasa-jasa mereka, kita mengingatkan generasi mendatang akan pentingnya pengorbanan, dedikasi, dan keteladanan. Ini juga berkontribusi pada pembentukan nilai-nilai kepemimpinan dan nasionalisme yang kuat," pungkas Bamsoet. (*)
Baca juga: Terima Cucu Jenderal Soedirman, Bamsoet Dorong Soeharto dan Gus Dur Diberi Gelar Pahlawan Nasional