Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DKI Jakarta Tingkatkan Kapasitas Faskes Tangani Covid-19, Dari Tempat Tidur Hingga Laboratorium

pemeriksaan PCR di DKI Jakarta per minggunya sudah mencapai lebih dari 70.000 orang.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in DKI Jakarta Tingkatkan Kapasitas Faskes Tangani Covid-19, Dari Tempat Tidur Hingga Laboratorium
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
TES SWAB PCR UNTUK WARTAWAN -Sebanyak 150 orang wartawan mengikuti tes swab PCR yang digelar oleh Dewan Pers bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta. di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/8/2020). Kegiatan yang merupakan wujud kepedulian terhadap wartawan ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mengingat para wsrtawan menjadi salah satu garda terdepan dalam memberitakan hal yang berkaitan dengan wabah Covid-19 yang bersinggungan dengan banyak orang di lapangan. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam menangani COVID-19,  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggencarkan kampanye penerapan protokol kesehatan 3M, yakni Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan bagi masyarakat.

Kampanye itu dibarengi dengan upaya memasifkan 3T, yakni Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan), dan Treatment (perawatan).

Untuk mendukung upaya perawatan tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan (faskes), mulai dari tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU di RS rujukan hingga laboratorium untuk memeriksa tes swab PCR.

Baca juga: KSBB: Program Bantu Sesama di Tengah Pandemi Ala Pemprov DKI Jakarta

"Saat ini, totalnya sudah terdapat 98 RS yang menjadi rujukan untuk pasien COVID-19. Kami juga meningkatkan kapastitas tempat tidurnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, pada Sabtu, (14/11/2020).

Ia memaparkan, berdasarkan data terakhir, tersedia 5.855 tempat tidur isolasi. Dari jumlah tersebut, persentase keterisiannya sebesar 56 persen dengan total pasien isolasi sebanyak 3.265 orang. Sedangkan, tempat tidur ICU jumlahnya 811 unit dengan persentase keterisiannya sebesar 60 persen atau sebanyak 483 pasien.

Baca juga: Pemprov DKI Kumpulkan 416 Ribu Paket Sembako dan 163 Ribu Makanan Siap Saji Lewat Program KSBB

Lebih lanjut, Widyastuti mengungkapkan, untuk menunjang pemeriksaan atau testing dan mencapai target pemeriksaan, Pemprov DKI Jakarta juga meningkatkan jumlah laboratorium. Pemprov DKI Jakarta melakukan pengadaan swakelola tipe 2 dengan RS Dharmais, RSUD Tarakan, RSPI Prof. Sulianti Saroso, dan RSUP Fatmawati.

"Kami juga menjalin kerja sama melalui metode pemilihan penyedia langsung dengan PT. Kimia Farma, Genelab, Kalgen Innolab, RS Pertamina Jaya, Tirta Medika, RS Yarsi, RS Kartika Pulomas, Intibios, dan GSI," tuturnya.

Baca juga: Sudah 21 Donatur Berkomitmen Ikut Program KSBB Pemprov DKI Jakarta

Berita Rekomendasi

Secara keseluruhan, hingga akhir Oktober, kapasitas pemeriksaan laboratorium PCR di DKI Jakarta sebanyak 17.211 tes per hari. Rinciannya sebagai berikut:

1.       Kapasitas testing laboratorium program (gratis) : 8.212 per hari

-          Laboratorium  program (penetapan Kemkes) : 4.812 per hari;

-          Laboratorium yang bekerja sama dengan Pemprov DKI (masih berlangsung) : 3.400 per hari.

2.       Kapasitas testing laboratorium mandiri (berbayar) : 8.999 per hari.

"Tes di laboratorium-laboratorium tersebut telah sesuai, bahkan melebihi dari standar WHO," katanya.

Hingga saat ini, jumlah testing atau pemeriksaan COVID-19 di DKI Jakarta paling tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.

Merujuk pada standar WHO bahwa jumlah standar pemeriksaan PCR adalah 1.000 orang per satu juta penduduk per minggu,  maka standar pemeriksaan PCR di DKI yang penduduknya 10,5 juta adalah 10.500 orang per minggu.

Sedangkan, pemeriksaan di DKI Jakarta per minggunya sudah mencapai lebih dari 70.000 orang.

"Berdasarkan jumlah tes PCR yang dilakukan oleh DKI Jakarta, jumlah pemeriksaan  sudah melampaui, sekitar 6 sampai 7 kali lipat dari target minimum WHO per minggunya," kata Widyastuti.

Sejalan dengan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengatakan bahwa dalam menangani pandemi COVID-19 tidak ada cara lain selain  meningkatkan tracing, testing, dan treatment.

"Kuncinya itu ya meningkatkan tracing, testing melalui PCR, dan treatment. Ini kerja bersama masyarakat yang juga harus menerapkan protokol kesehatan 3M," kata dia.

Dengan seperti itu, Pandu menyebut, langkah pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19, meningkatkan angka kesembuhan, dan menekan angka kematian dapat efektif dilakukan. (*/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas