Pemprov DKI Terus Kembangkan Layanan JakLingko, Dorong Masyarakat Beralih ke Angkutan Umum
Pemprov DKI Jakarta terus mengembangkan layanan transportasi terintegrasi melalui program JakLingko.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, GAMBIR – Untuk mendorong masyarakat beralih menggunakan angkutan umum, Pemprov DKI Jakarta terus mengembangkan layanan transportasi terintegrasi melalui program JakLingko. Salah satunya dengan menghadirkan layanan berbasis aplikasi.
Direktur Utama (Dirut) PT JakLingko, Muhammad Kamaluddin mengatakan, kini sudah tersedia aplikasi JakLingko yang dapat bisa diunduh di Playstore (untuk pengguna Android) dan AppStore (untuk pengguna iOS) atau melalui tautan https://bit.ly/JLIApps.
Melalui aplikasi ini, pengguna transportasi umum dapat mengetahui moda transportasi publik terdekat dari lokasi asal hingga sampai ke tujuan, serta bisa memesan dan membayar tiket MRT Jakarta, LRT Jakarta, Transjakarta, atau KRL, baik untuk perjalanan satu moda maupun multimoda dengan fitur Journey Planner (rencana perjalanan).
“Aplikasi JakLingko saat ini juga sudah terhubung dengan mitra transportasi first mile dan last mile (ojek online) seperti Grab (bike dan car), sehingga memudahkan mobilitas masyarakat menuju stasiun atau halte transportasi umum terdekat sampai ke tempat tujuan,” katanya.
Dengan aplikasi JakLingko, seamless transaction dapat meningkat di sektor transportasi, serta memberikan kemudahan dan banyak manfaat bagi masyarakat, dengan prinsip Ekonomis, Efektif, dan Efisien (3E). Aplikasi JakLingko ini pun terus dikembangkan, tak hanya untuk layanan transportasi, tetapi bisa juga digunakan untuk membayar tagihan, seperti BPJS, pulsa, dan listrik.
“Untuk opsi pembayaran, saat ini JakLingko sudah dapat menggunakan QRIS dan Fello. Sedangkan, untuk e-wallet lainnya, saat ini dalam proses pembahasan kerja sama dan diharapkan dalam waktu dekat semakin banyak opsi pembayaran yang bisa menjadi alternatif pilihan masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya mengembangkan aplikasi, JakLingko dalam waktu dekat pun berencana menerbitkan kartu baru. Bila sebelumnya kartu JakLingko berlatar biru, kini kartu baru JakLingko tampak lebih elegan dengan warna dasar hitam.
Pada saat ini, kartu baru JakLingko masih dalam tahap uji coba dan baru dimiliki secara terbatas oleh unsur jajaran Pemprov DKI, komunitas transportasi, dan beberapa unsur masyarakat umum.
“Kartu JakLingko berwarna hitam belum diperjualbelikan, tetapi kartu transportasi Jaklingko ini telah dipakai dan dimiliki oleh peserta uji coba terbatas kartu dan aplikasi yang berlangsung pada Agustus-Desember 2021,” tuturnya.
Bagi pemegang kartu transportasi JakLingko baru yang masih terbatas ini, sudah dapat menggunakannya untuk empat moda transportasi, yaitu MRT, LRT, Transjakarta, dan KRL Commuterline dengan harga tiket atau tarif yang berlaku di masing-masing operator.
Pengisian saldo kartu transportasi JakLingko bisa dilakukan di vending machine atau loket karcis yang ada di seluruh stasiun KRL.
PT JakLingko saat ini sedang dalam proses kerja sama dengan bank-bank pemilik uang elektronik (issuer), sehingga akan dapat terus digunakan sebagai kartu transportasi JakLingko.
Kamaluddin pun berharap, tarif integrasi yang kini masih dalam proses pembahasan di DPRD DKI Jakarta bisa segera disahkan. Bila sudah disahkan, biaya untuk transportasi umum dapat lebih hemat pula.
Masyarakat hanya perlu mengeluarkan ongkos Rp 10.000 bila berganti moda transportasi umum, baik Transjakarta, LRT Jakarta, maupun MRT Jakarta.
“Jika tarif integrasi telah diterapkan dan masyarakat ingin menikmati layanan tersebut, maka kartu JakLingko lama harus di-upgrade di alat yang akan disediakan pada masing-masing PTO (Public Transport Operators), seperti halte Transjakarta, stasiun MRT maupun stasiun LRT,” imbuhnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Dirut PT JakLingko, Muhammad Kamaluddin, dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, baru-baru ini berbincang hangat seputar transportasi terintegrasi di Jakarta.
“Banyak agenda yang harus diselesaikan, terutama dalam menjaga ritme kerja seluruh pihak terkait di bidang transportasi, khususnya JakLingko dengan Dinas Perhubungan," kata Anies dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).
Ia pun menyinggung soal target Jakarta sebagai kota rendah emisi pada 2030 mendatang. “Dengan semangat kolaborasi ini, semoga cita-cita kita menjadikan Jakarta menjadi kawasan rendah emisi pada 2030 dapat tercapai dan semakin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum," ujar Anies.