Gerak Cepat Pemprov DKI Atasi Genangan Akibat Curah Hujan Tinggi
Pemprov DKI terus meningkatkan kewaspadaan dan berupaya optimal dalam memitigasi dampak cuaca ekstrem, seperti hujan yang berpotensi banjir
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pemprov DKI terus meningkatkan kewaspadaan dan berupaya optimal dalam memitigasi dampak cuaca ekstrem, seperti hujan berintensitas sedang hingga tinggi yang berpotensi menyebabkan genangan dan banjir di beberapa titik di ibu kota.
Petugas gabungan dari unsur dinas terkait pun diterjunkan ke lapangan. Berbagai peralatan pun disiagakan untuk mengatasi titik genangan sehingga cepat surut.
Sesuai informasi kewaspadaan cuaca ekstrem yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah terjadi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Jakarta pada Selasa (4/10/2022) kemarin sejak pukul 14.00 WIB hingga malam hari.
Imbasnya, terjadi kenaikan status di sejumlah pintu air, seperti Pintu Air Manggarai yang naik jadi Siaga 3 (Waspada), Pintu Air Karet Siaga 3 (Waspada), Pos Pesanggrahan Siaga 3 (Waspada), Pos Angke Hulu Siaga 2 (Siaga), Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2 (Siaga), Pos Cipinang Hulu Siaga 3 (Waspada), dan Pos Sunter Hulu Siaga 3 (Waspada).
Genangan pun muncul di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, genangan sempat muncul di 81 rukun tetangga (RT) di ibu kota.
Namun, genangan itu cepat surut sehingga turun signifikan menjadi 3 RT atau hanya 0,01 persen dari total 30.470 RT yang ada di ibu kota pada Rabu pagi tadi sekira pukul 07.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, titik genangan air di wilayah ibu kota disebabkan oleh luapan sungai atau kali dan debit air hujan dengan intensitas tinggi.
Menurutnya, beberapa titik genangan berada di wilayah yang berbatasan langsung dengan Kali Pesanggrahan, Kali Cipinang, dan Kali Krukut.
"Kami menyiagakan petugas untuk memantau dan mengatasi seluruh genangan di setiap wilayah. Kami juga mengoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) bersama dengan camat dan lurah setempat untuk melakukan penyedotan genangan," ucapnya dalan keterangan tertulis, Rabu (5/10/2022).
"Alhamdulillah berkat kesiagaan, kesigapan, koordinasi, dan kerja keras semua unsur terkait, terutama petugas di lapangan seperti Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), titik genangan cepat surut," sambungnya.
Ia pun optimis, genangan tersisa akan surut dalam beberapa jam ke depan.
Sebagai informasi, hingga pukul 07.00 WIB, tercatat wilayah yang sudah surut, antara lain Jl. Pangeran Antasari No. 88, Jl. RS Fatmawati 15, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jl. Tegal Parang Selatan, Jl. Lenteng Agung Raya, Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan Jl. Raya Raden Inten II, Jl. Taman Mini 1, Jl. Raya Kalimalang, Jl. Pahlawan Revolusi, Kel. Pondok Bambu, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur.
Demikian juga dengan genangan/banjir di beberapa kelurahan juga sudah surut, seperti Kelurahan Cipete Utara, Petogogan, Pela Mampang, Bangka, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Cilandak Timur, dan kelurahan-kelurahan lainnya.
“Secara keseluruhan, genangan itu bisa surut kurang dari 6 jam. Genangan air ada yang mulai pukul 17.00 WIB, pukul 19.00 WIB, 21.00 WIB, bahkan ada yang baru terlaporkan ke BPBD pada Rabu dini hari karena disebabkan luapan kali," ujarnya.
"Tentu waktu surutnya juga berbeda-beda ya, tergantung dari mulainya timbul genangan. Secara keseluruhan, genangan bisa surut kurang dari 6 jam,” tambah Isnawa.
Kesiapan Petugas & Peralatan
Genangan dan banjir muncul di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta. (Istimewa)
Isnawa menambahkan bahwa Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mengerahkan belasan mobil pompa dan mobil Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta di beberapa lokasi genangan, di antaranya kawasan Kemang dan Pondok Karya (Jakarta Selatan). Ratusan petugas PPSU dan jajaran BPBD juga diterjunkan dalam penanganan genangan.
"Dinas SDA mengerahkan 138 pompa stasioner tersebar di 46 wilayah Jakarta Barat, 87 pompa stasioner tersebar di 41 wilayah Jakarta Selatan, 40 pompa stasioner tersebar di 21 wilayah Jakarta Timur, 95 pompa stasioner tersebar di 23 wilayah Jakarta Pusat dan 95 pompa stasioner tersebar di 23 wilayah Jakarta Utara, serta 116 pompa mobile di Jakarta Barat, 75 pompa mobile di Jakarta Selatan, 93 pompa mobile di Jakarta Timur, 64 pompa mobile di Jakarta Pusat dan 109 pompa mobile di Jakarta Utara. Melalui kesiapsiagaan seluruh personel, infrastruktur, dan peralatan, kami berharap genangan akan surut dalam waktu cepat,” jelasnya.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi.
Dalam keadaan darurat, warga dapat segera menghubungi nomor telepon 112, yaitu layanan gratis dan beroperasi selama 24 jam.
"Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, hari ini juga masih ada potensi hujan dengan intensitas tinggi. Oleh sebab itu, kami terus siaga di lapangan untuk memantau dan mengatasi dampak dari hujan berintensitas tinggi yang akan menyebabkan genangan di beberapa titik. Kami terus berupaya agar genangan cepat surut sehingga aktivitas warga tetap berjalan normal,” tuturnya.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta juga bergerak cepat dalam menyalurkan bantuan, seperti makanan siap saji, air mineral, dan kebutuhan lainnya bagi warga yang terdampak banjir.
Selain itu, beberapa petugas PPSU dan dinas terkait (Dinas SDA, Satpol PP, Dinas Bina Marga, dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota) juga langsung melakukan kerja bakti di beberapa kelurahan di Jakarta, seperti yang dilakukan pada pagi ini di Jl. Kemang Raya.
Area Pinggir Kali
Di sisi lain, beberapa warga DKI juga memberikan tanggapan. Lusi, salah satu warga DKI yang tinggal di wilayah Cilandak, Jakarta Selatan pulang kerja pada Selasa sore sekitar pukul 18.30 WIB (4/10/2022) menggunakan MRT dari Statsiun MRT Setiabudi, kemudian turun di Stasiun Haji Nawi.
Selanjutnya, dia naik Gocar ke Pondok Indah Mall (PIM) 3 melewati depan ITC Fatmawati melalui Jalan Haji Nawi. Sepanjang perjalanan dari Haji Nawi menuju PIM, dia tidak menjumpai genangan air sama sekali.
"Kondisi jalanan hanya basah saja, tidak ada ada genangan air sama sekali. Di wilayah sekitar rumah juga Alhamdulillah tidak ada genangan, sehingga kondisi malam itu sepi saja, tidak nampak petugas [PPSU] karena memang tidak ada genangan. Biasanya area-area tertentu yang memang sudah menjadi langganan banjir, terutama yang dekat dengan kali atau daerahnya rendah banget," tuturnya.
Zikra, warga yang tinggal di Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa beberapa titik genangan di Kelurahan Mampang Prapatan cepat surut karena petugas dari PPSU, dinas terkait, mobil damkar, semuanya siap siaga dan membantu mengatasi genangan sehingga cepat surut.
"Tidak lama genangan sudah surut, di bawah 6 jam sudah surut. Bahkan, terlihat ada mobil damkar, mesin pompa, bahkan perahu karet untuk evakuasi. Ada beberapa orang yang mengungsi sementara ke area yang lebih tinggi, tetapi hanya sebentar saja, beberapa jam kemudian sudah kembali ke rumahnya, karena air sudah surut. Secara keseluruhan genangan akibat hujan deras kemarin masih sangat aman di Kelurahan Mampang Prapatan," jelasnya.
Dia menegaskan, genangan hanya terjadi di beberapa titik yang lokasinya memang rendah dan berada di pinggiran kali.
"Ada sekitar 1 atau 2 jembatan di Mampang Prapatan yang sepertinya harus ditinggikan agar aliran air menjadi lebih lancar. Seringkali ada sumbatan sampah di jembatan sehingga air meluap. Jika jembatan itu sudah ditinggikan, saya yakin tidak ada banjir lagi di area itu," kata Zikra.