Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemprov DKI Dorong Program Penghijauan, Wujudkan Wajah Kota Jakarta Jadi Lebih Asri

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota terus berupaya mengubah wajah Kota Jakarta menjadi lebih asri dan indah lewat penghijauan.

Editor: Content Writer
zoom-in Pemprov DKI Dorong Program Penghijauan, Wujudkan Wajah Kota Jakarta Jadi Lebih Asri
Istimewa
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) terus berupaya mengubah wajah Kota Jakarta menjadi lebih asri dan indah lewat program penghijauan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) terus berupaya mengubah wajah Kota Jakarta menjadi lebih asri dan indah lewat program penghijauan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) terus ditambah dengan pembangunan taman kota hingga jalur hijau.

Kepala Distamhut Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara mengungkapkan, saat ini luasan RTH di Jakarta sudah mencapai lebih dari 2.000 hektare dengan total 1.527 taman. “Rinciannya, luasan taman 380 hektare, sedangkan RTH, termasuk hutan dan jalur hijau, seluas 1.917 hektare,” ucapnya, Kamis (6/6/2024).

Tak hanya untuk paru-paru kota yang menambah kehijauan dan keindahan Jakarta, taman-taman tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang ketiga untuk interaksi antarwarga. Masyarakat pun bisa memanfaatkan taman sebagai arena bermain anak, berolahraga, serta berbagai kegiatan lainnya.

“Di taman-taman itu kami siapkan fasilitas jogging track, sarana olahraga, mainan anak-anak, dan plaza, sehingga masyarakat dapat berolahraga atau sekadar ngumpul bareng tetangga maupun komunitas,” kata Bayu.

Ia menjelaskan, pihaknya terus berupaya menambah Ruang Terbuka Hijau di Jakarta. Pada tahun ini, sebanyak 14 RTH baru bakal dibangun, yaitu Taman Jalan Reformasi, Taman Jalan Jeruk Purut, Taman Jalan Tebet Dalam 1, Taman Jalan Raya Tanjung Barat, Taman Lebak Bulus V, Taman Jalan AUP, Taman Kampung Setu, Taman Jalan Swadaya IV, Taman Pinang Ranti, Taman Jalan Kebantenan V, Hutan Kota Jalan Pinang 2, Hutan Kota Ujung Menteng, Hutan Kota Jalan Sawo, serta TPU Radjiman.

Penambahan RTH ini juga bertujuan untuk meminimalkan pencemaran udara, khususnya saat musim kemarau. Sebab, tahun lalu kondisi udara di Jakarta sempat menjadi sorotan.

“Ruang Terbuka Hijau ini efektif dalam mengatasi pencemaran udara, karena di dalam RTH terdapat banyak pohon yang dapat menyerap polutan udara,” ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat, taman-taman tersebut dijaga petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) yang rutin berpatroli. Petugas Pamdal ini disiagakan 24 jam penuh guna mengantisipasi tindak kriminal di taman, khususnya saat malam hari.

“Kami juga perketat pengawasan dengan memasang kamera pengawas (Closed Circuit Television/CCTV) di setiap taman,” tuturnya.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun menggencarkan program pertanian kota (urban farming). Dari lahan kosong seperti di bawah jalan layang (flyover), hingga tempat-tempat yang sebelumnya kumuh, disulap menjadi taman atau kebun tanaman pangan cepat panen.

Hasilnya dimanfaatkan warga sekitar untuk dikonsumsi maupun dijual. Kebijakan ini diharapkan bisa dirasakan manfaatnya untuk ketahanan pangan masyarakat.

Penataan kawasan kumuh menjadi ungggulan berdasarkan tiga kriteria, yaitu bersih, hijau, dan tertib. Bersih artinya tidak ada sampah dalam bentuk apapun dan terdapat tempat sampah pilih, saluran air berfungsi baik, tak ada coretan liar, serta sarana dan prasarana yang terawat.

Sedangkan hijau artinya terdapat pohon dan tanaman yang terawat di lokasi yang ditata, sehingga kesan kumuh bisa berubah menjadi asri serta indah. Sementara tertib artinya tak ada Pedagang Kaki Lima (PKL), bebas parkir liar, dan tidak ada spanduk yang dipasang secara ilegal.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengapresiasi program penghijauan tersebut. Ia menyarankan Pemprov DKI Jakarta agar turut menggandeng kalangan profesional hingga komunitas untuk membantu penataan kawasan.

“Pak Heru bisa mengundang atau menggandeng berbagai pihak, seperti asosiasi profesi, perguruan tinggi, komunitas, hingga pihak swasta untuk pengembangan kelurahan tematik berkelas dunia atau global. Dengan demikian, penataan bisa dilakukan secara menyeluruh sampai tuntas,” paparnya.

Baca juga: Pemprov DKI Atasi Parkir Liar Secara Humanis hingga Solusi Alternatif Pekerjaan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas