Ajarkan Berenang Sejak Usia Bayi, Tapi Perhatikan Syarat Ketat Ini
Ajarkan berenang sejak usia bayi tapi perhatikan betul syarat-syarat ketat berikut ini.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Bayi di atas usia tiga bulan bisa Anda mulai ajak berenang. Sebab, bila usianya kurang dari dua bulan, sistem imunitas bayi belum sempurna dan masih rawan terkena penyakit dari lingkungan sekitar seperti diare, infeksi telinga, dan saluran pernafasan.
Hal lain yang patut mendapat perhatian orangtua, sebelum usia enam bulan, bayi belum mampu meregulasi suhu tubuhnya sendiri. Jadi, hindari mengajak bayi beraktivitas di kolam yang dingin. Gunakan air hangat bersuhu antara 27-30 derajat Celcius.
Perihal lokasi, ada spa yang memiliki fasilitas khusus untuk bayi bermain air. Umumnya berupa kolam air hangat yang dapat digunakan secara privat oleh bayi. Atau bisa juga bayi diajak ke kolam renang umum. Pilihan lainnya, dengan memanfaatkan kolam plastik yang banyak dijual di pasaran. Bila ingin memanfaatkan kolam renang umum atau spa hendaknya perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Lingkungan kolam yang termonitor.
Pilih kolam renang yang disertai penjaga, yakni seseorang yang mengerti bagaimana memberikan pertolongan pertama pada bayi dalam kondisi darurat.
2. Perhatikan kadar klorin.
Cermati kadar klorin kolam renang. Di beberapa kolam renang ada papan khusus untuk informasi ini. Namun bila tidak ada tanyakan kepada pengelola kolam renang. Kadar klorin dalam kolam renang sebaiknya tidak terlalu tinggi karena dapat mengiritasi kulit bayi yang sensitif.
Idealnya pemakaian klorin agar tidak menjadi polutan menurut American Chemistry Council antara 2,0 sampai 4,0 ppm (parts per million) meski tidak perlu, sampai di bawah 1,0 ppm.
3. Pilih suhu air kolam renang yang hangat.
Bayi belum mampu meregulasi suhu tubuhnya sendiri. Untuk itu, hindari suhu kolam renang/spa yang terlalu dingin. Idealnya, pilih kolam renang dengan suhu hangat dan terkontrol.
4. Pilih kolam renang yang tak terlalu ramai.
Pilih kolam renang yang tidak terlalu ramai pengunjung, karena dapat membuat bayi tidak nyaman dan malah jadi rewel.
5. Frekuensi berenang.
Idealnya aktivitas bermain air pada bayi sekitar 20-25 menit per hari dengan frekuensi lima kali dalam seminggu. Atau 15-20 menit per hari dengan frekuensi setiap hari dalam seminggu. Hindari aktivitas di air lebih dari 30 menit karena dapat meningkatkan risiko hipotermia (kedinginan) pada bayi.
Namun bermain air juga sebaiknya tidak kurang dari 15 menit. Sebab, waktu yang terlalu pendek tidak memberikan cukup waktu bagi bayi untuk beradaptasi dan memelajari lingkungannya.
6. Gunakan baju renang.
Bila suhu kolam renang sudah diatur agar tetap hangat, tidak terlalu penting menggunakan baju renang atau tidak, gunakan saja swim diapers.
7. Gunakan tabir surya khusus bayi.
Bila kolam renang berada di luar ruangan (outdoor), alangkah baiknya bayi menggunakan tabir surya yang khusus untuk bayi. (Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)
Klik TRIBUN JAKARTA Digital Newspaper
(Berita, artikel dan foto-fotonya dijamin WOW!)
- Saat Bermain Ajak Anak Ngobrol 2 jam lalu
- Bermain Dapat Kembangkan Multiple Intelligence Anak 3 jam lalu
- Hidup Sehat Berawal dari Dapur 5 jam lalu
- Segudang Manfaat Sabun Cuci Piring, Buat Keramas Juga Bisa 9 jam lalu
- Sate Tak Harus Dibakar, Kalau Dikukus Apa Rasanya Ya? 9 jam lalu
- Peliknya Memelihara Beo di Indonesia Senin, 3 Desember 2012
- Ini Mengapa Seekor Ikan Arwana Bisa Seharga Rp 198 Juta Senin, 3 Desember 2012
- Cara Putus Pacaran Tanpa Membuat Si Dia Tersiksa Sakit Hati Minggu, 2 Desember 2012
- Di Gedung Arsip Nasional Ini, Anda Dibawa Berfantasi Zaman Dulu Banget Minggu, 2 Desember 2012
- Tiga Tanda Teman Kencan Online Anda Sudah Punya Pasangan Minggu, 2 Desember 2012