Bumi Tapanuli Itu Indah
Ramon Y Tungka dan tim 100 Hari Keliling Indonesia masih ada di Sumatera Utara. Mereka melanjutkan perjalanan ke Parapapat.
Editor: Anita K Wardhani
WOW... Petualangan tiga bulan lebih 10 hari. Itulah salah program terbaru stasiun televisi Kompas TV. Perjalanan menyusuri pelosok Indonesia selama 100 hari nonstop yang dikemas dengan program titel 100 Hari Keliling Indonesia. Bintang film dan presenter Ramon Y Tungka selaku pemandu program bersama tim produksi Kompas TV melaporkannya catatan harian untuk pembaca Tribunnews.com.
TRIBUNNEWS.COM - Ramon Y Tungka dan tim 100 Hari Keliling Indonesia masih ada di Sumatera Utara. Mereka melanjutkan perjalanan ke Parapapat. Bagaimana perjalanan mereka?
Dengan menggunakan angkutan umum bertarif Rp20 ribu, Ramon bersama tim melaju ke Padang Sidempuan. Di Padang Sidempuan mereka mencari bus yang menuju Parapat. Lumayan gampang dan busnya lumayan besar.
Sepanjang perjalanan lagi-lagi Ramon disuguhi keindahan bumi Tapanuli. Hijau, dingin dan konturnya sungguh menegangkan. Jalanan kadang menyempit atau naik cukuptinggi. "Pokoknya indah..indah..indah.," tulis Ramon di catatan Harian Perjalanan 100 Hari Keliling Indonesia.
Singkat kata, Ramon tiba di Parapat menjelang tengah malam. Di sini, mereka menemukan harga kamar hotel yang murah. Harga kamar kami didiskon hingga tinggal 300 ribu rupiah permalam.
Bangun pagi disuguhi pemandangan indah, dan udara sejuk. "Itu kemewahan.Itulah yang kami rasakan pagi ini. Sarapan pagi kami yang agak terburu-buru karena mengejar kapal penyeberangan pun tetep terasa 10 kali lebih nikmat," ujar Ramon dengan nada bahagia.
Sebenarnya kapal feri yang menyeberang ke Samosir ada sejakpukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB. Muncul setiap jam sekali. Tapi karena Ramon dan tim tidak sabar ingin segera melihat Samosir, mereka memutuskan naik kapal pertama.
Dari PelabuhanTigaraja, Parapathingga ke Samosir tarif yang harus dibayar hanya 10 ribu rupiah. Waktu tempuh hanya sekitar 30 -40 menit saja.