Sambal di Sini Asli Racikan Nunung OVJ
Nunung OVJ jualan sambal setelah membuka rumah makan di Pondok Sambel Mbak Nunung.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - NUNUNG Opera Van Java (OVJ) punya kesibukan baru selain mengisi acara televisi. Perempuan kelahiran Solo, 5 April 1963 itu berjualan sambal, setelah secara resmi membuka rumah makan Pondok Sambel Mba Nunung.
"Sebenarnya berbisnis kuliner itu cita-cita saya sejak dulu, tapi baru kesampaian sekarang. Saya kan ibu rumah tangga, suka dan bisa masak. Saya masak untuk suami dan anak-anak saya," ujar perempuan yang memiliki nama lengkap Tri Retno Prayudati dalam acara grand opening Pondok Sambel Mba Nunung di Jalan Purnawarman No 42, Bandung, Senin (22/4/2013).
Menurut Nunung, apa yang biasa dimasak di rumah dia tawarkan di Pondok Sambel Mba Nunung. Karena itu, menunya adalah menu tradisional Indonesia dengan bumbu yang merupakan racikan dirinya sendiri.
"Semoga orang-orang pada suka dengan menu yang saya buat ini, dan rumah makan ini jadi besar," ucapnya.
Di antara menu yang ditawarkan adalah ayam bejek sambal Mba Nunung, ayam kecombrang, ayam bacem, lele blacan, soto kwali, nasi ayam sambal ijo, nasi goreng sambal raden, nasi campur sambal Mba Nunung, dan aneka jus dan minuman ringan. Sebagian besar menu menggunakan sambal, karena sambal memang yang ditonjolkan di rumah makan tersebut.
"Sambalnya macam-macam dan itu racikan saya loh," kata Nunung dengan gaya bicaranya yang khas.
Terkait jualan sambal, istri Iyan Sambiran ini mengaku sudah merencanakan sejak tiga tahun yang lalu. Namun Nunung tidak gembar-gembor terlebih dulu ke publik, dengan alasan ingin mematangkan konsep, manajemen dan SDM. Barulah tahun ini konsep tersebut bisa direalisasikan dan Bandung dijadikan kota pertama untuk berjualan.
"Sebenarnya ini outlet kedua ya, yang pertama ada di Mekar Wangi (Bandung). Ke depan insya Allah akan melebar ke kota lain karena ternyata banyak orang yang minat untuk bermitra," kata Nunung. Pondok Sambel Mba Nunung ini mengusung konsep franchise. Bagi masyarakat yang ingin berjualan menu yang sama bisa menjadi mitra. (*)