Bubur Ayam Berselera Oriental Cuma Ada di Sini
Bubur ayam dengan selera oriental, beras dimasak bercampur kaldu ayam, cuma ada di sini!
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bubur ayam adalah salah satu makanan yang paling dicari orang untuk sarapan. Karena disajikan dalam kondisi hangat dan bertekstur lembut, kuliner yang satu ini pun gampang dicerna dan tidak terasa berat.
Cocok untuk bekal mengawali aktivitas.
Nah, buat Anda yang ingin makan pagi dengan menu bubur ayam, ada kedai yang menawarkan bubur ayam dengan rasa yang yahud. Namanya: Bubur Ayam Monas Ny. Cirebon yang membuka "lapak" di halaman parkir pusat jajanan di samping Lapangan Tembak Senayan, Jakarta.
Lapak? Ya, boleh dibilang lapak lantaran kedai Bubur Ayam Monas Ny. Cirebon bukan kedai permanen. Melainkan berupa mobil dengan sebuah tenda plus meja dan kursi yang bisa menampung 20 orang sekaligus.
Saking ramainya terutama di akhir pekan, pengunjung harus sedikit bersabar menunggu giliran mendapat duduk di kedai yang buka setiap hari mulai jam enam pagi sampai sebelas siang ini. Tapi di akhir pekan, kedai ini juga menyediakan ketupat sayur khas Padang, lo.
Bubur ayam racikan kedai ini bergaya oriental, yakni beras yang dimasak bersama kaldu ayam sebagai ciri khas. Jika suka, Anda bisa minta telur ayam kampung ditambahkan di dalamnya. Sebagai teman makan, ada kerupuk dan emping yang disediakan dalam kemasan plastik.
Untuk penambah rasa, ada sambal cair, acar cabai, dan tongcai atawa sayuran yang diasinkan. Tongcainya dipisah, jadi Anda bebas mengambil sesuai selera. Cuma, jangan kebanyakan, ya. Sebab, rasa tongcai-nya cukup asin sehingga tak perlu kalap mengambilnya.
Porsi buburnya lumayan banyak dengan tampilan cantik. Bubur yang tak terlalu padat dan berwarna putih bersih itu bertabur suwiran daging ayam, irisan cakwe goreng, rajangan daun seledri, bawang merah goreng, bubuk lada, dan kerupuk bihun.
Semur sate ampela
Waktunya makan. Dan, sesuap bubur pun masuk ke mulut. Wah, sensasi smoky alias asap dalam buburnya terasa. Rasa buburnya gurih asin berbaur sedapnya kaldu ayam.
Agar makin garang, campurkan juga sambal cair atau acar cabai. Betul-betul nendang! Bubuk ladanya menambah rasa pedas yang hangat lagi nikmat. Lalu, irisan cakwe yang empuk dan berminyak benar-benar cocok disantap bersama rajangan daun seledri dan bawang merah goreng di atas bubur.
Dengan bubur yang tersaji panas, segera saja kuning dan putih telur ayam kampung yang sembunyi di balik lapisan bubur itu mengental dan menyatu saat diaduk. Begitu masuk mulut, rasa telur ayamnya gurih khas dan sangat lembut.
Sebagai teman menyantap bubur ayam, jangan lupa, ya, memesan sate ampela atau ati. Maklum, kedua sate ini tidak ditaruh di atas meja. Oleh karena itu, Anda harus memesannya. Hati-hati, ya, awalnya cuma pesan satu dua tusuk, tapi bisa berakhir ketagihan, lalu minta tambah lagi dan lagi.
Soalnya, sate ampela dan ati di Bubur Ayam Monas Ny. Cirebon beda dengan sate ampela dan ati kebanyakan yang digoreng. Kedai ini menyediakan sate ampela dan ati yang disemur. Yang juga beda, kedai ini tak menusuk ampela dan ati menjadi satu. "Kebanyakan pengunjung lebih menyukai ampela dibandingkan ati," ujar Frinaldi, pemilik kedai.
Keistimewaan sate ampela di kedai ini adalah, selain dibumbu semur dan disajikan dalam mangkuk terpisah bersama kuah, teksturnya juga superempuk. Padahal, biasanya ampela dihindari orang lantaran alot.
Tapi, ampela di kedai ini sungguh empuk dan mudah dikunyah. "Saya rebus berkali-kali supaya tidak amis. Empuknya karena direbus, bukan presto," ungkap Yati Widjaja, istri Frinaldi, membagi rahasia.
Uniknya, ati sebagai teman menyantap bubur tidak ditusuk di sebilah bambu, melainkan disajikan utuh bersama kuah semur. Atinya empuk banget dan juga tidak pahit.
Kuah semurnya berkelir kecokelatan, berminyak dengan bawang goreng. Meski memakai kecap, kuahnya tidak manis melainkan gurih. Tak heran, ada pelanggan yang menuangkannya ke dalam bubur.
Alhasil, Desi bersama sang suami nyaris tiap akhir pekan menyempatkan mampir ke Bubur Ayam Monas Ny. Cirebon. "Rasa enaknya, stabil dari dulu," kata perempuan yang tinggal di daerah Slipi, Jakarta, ini.
Oh, iya, ketupat sayur yang disediakan tiap akhir pekan juga alternatif sarapan yang tidak kalah istimewa. Kuah santannya gurih tak terlalu kental dan terasa sedap berminyak. Untuk sayurnya, ada nangka muda dan irisan rebung atau bambu muda yang diceburkan ke dalam kuah santan kuning cerah. Sebagai tambahan, ada telur rebus semur.
Lucunya, Anda akan disodori wadah besar berisi sambal merah. Jika sudah mengambilnya, wadah itu diputar lagi ke pengunjung lain. Maklum saja, sambal tersebut tidak disediakan di meja agar tidak kepenuhan.
Soal harga, baik bubur ayam maupun ketupat sayur cukup terjangkau. Semangkuk bubur ayam, harganya Rp 16.000, begitu pula dengan ketupat sayur. Tambah telur, cukup merogoh kocek Rp 4.000 sebutir. Begitu juga dengan banderol harga sate ampela dan ati Rp 4.000. Cuma, sebagai pelepas dahaga, di kedai ini tak ada minuman lain selain air mineral, teh botol, dan terkadang teh hangat.
Bubur Ayam Monas Ny. Cirebon
Lapangan Parkir Pusat Jajajan Senayan, Jakarta
Telp. 081211683444
Koordinat GPS:
S6021.153' - E106079.679'