Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

PT Sarihusada Dukung Olimpiade Taman Bacaan Anak

PT sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada), kembali mendukung Olimpiade Taman Bacaan Anak (OTBA) kelima

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in PT Sarihusada Dukung Olimpiade Taman Bacaan Anak
ist

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada), kembali mendukung Olimpiade Taman Bacaan Anak (OTBA) kelima yang mempertandingkan tiga nomor lomba yakni, Maraton Menemukan Harta Karun, Merakit Mainan dari Bahan Kertas, dan Drama. Selain paket dari Sarihusada, para pemenang OTBA 2013 akan membawa hadiah berupa paket buku dari Gramedia.

Kegiatan yang diikuti 350 anak dari 35 taman bacaan anak (TBA) non profit se-Jabodetabek, didukung oleh 200 relawan sehari yang terdiri dari mahasiswa, pelajar dan pekerja kantoran dari berbagai latar belakang, kegiatan ini berlangsung di Bumi Perkemahaan Ragunan, Jakarta Selatan Minggu (23/6)2013). Seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian kegiatan OTBA 2013 telah diawali dengan Workshop TBA, dan Workshop Relawan. OTBA tahun ini mengambil tema 'Berpetualang Untuk Masa Depan'.

"Tahun ini merupakan tahun kedua keikutsertaan Sarihusada sebagai pendukung acara OTBA. Pada kegiatan ini, kami juga memasukan edukasi 'Ayo Melek Gizi' pada permainan yang digelar dengan harapan kegiataan ini bisa memberikan pengalaman petualangan cerdas serta meningkatkan pengetahuan mengenai gizi dengan cara yang menyenangkan kepada anak-anak," ujar Head of Corporate Affairs Sarihusada Arif Mujahidin.

Menurut Arif, untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi pada anak, Sarihusada pun turut mendonasikan buku 'Ayo Melek Gizi' yang materinya berupa pengenalan gizi seimbang kepada TBA se-Jabodetabek dan mengajak pengurus TBA mendapatkan edukasi gizi bersama ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada program AMG Connect (Ayo Melek Gizi-Community and Nutrition) di Bogor. Selain menggandeng IPB, program Ayo Melek Gizi juga bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga pendidikan dan lembaga swadaya masyarakat.

"Kami berharap dengan dukungan yang kami berikan bisa menyemangati anak-anak serta pengurus TBA untuk terus mengembangkan taman bacaan sebagai pusat pembelajaran alternatif termasuk didalamnya edukasi mengenai gizi untuk anak-anak," tukasnya.

Ketua Yayasan 1001 buku Dwi Andayani menjelaskan, OTBA digelar untuk meningkatkan minat baca anak yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui petualangan kreativitas yang akan membuat mereka ingin lebih banyak mencari tahu dari berbagai bacaan.

"Yang berbeda dari OTBA tahun ini adalah pengalaman berpetualang. Anak-anak akan melakukan kompetisi dari pos ke pos. Pengetahuan mereka tentang Indonesia, gizi dan pengetahuan umum akan diuji, tujuan akhirnya adalah harta karun yang tak lain adalah buku yang bisa mereka bawa pulang," tutur Andayani.

Berita Rekomendasi

Ketua pelaksana OTBA 2013 Zaliansyah Fitriadi menambahkan, satu lagi yang berbeda dari OTBA kali ini adalah kehadiran masyarakat umum, termasuk beberapa komunitas yang meramikan acara diantaranya WWF, Indonesia menyala, dan Goodreads Indonesia adalah tiga dari duabelas komunitas yang hadir dalam bazar komunitas.

"Kami mengundang masyarakat untuk berbagi dengan berdonasi buku untuk anak-anak taman bacaan. Kami juga bertekad menyuburkan budaya baca dengan berjejaring bersama komunitas-komunitas yang sevisi dengan 1001 buku," katanya.

OTBA 2013 juga mendapat dukungan dari Komisi Pemberantasaan Korupsi (KPK) yang memberikan buku cerita seri Tunas Integritas kepada pengelola TBA dalam workshop TBA bulan April lalu.

Pembukaan OTBA ditandai dengan pembunyian angklung oleh ketua Yayasan 1001 buku bersama juru bicara KPK, Johan Budi dan anak-anak perwakilan TBA, Rumah Tukik Anyer Banten.

Selain lomba dan bazaar komunitas, OTBA 2013 juga dimeriahkan oleh acara panggung yang antara lain
menghadirkan Kojek Rap Betawi, rapper cilik dari Rumah Singgah Dilts Foundation, Si Kecil untuk Bangsa yang Besar, dan grup vokal anak Green Voices.


Salah satu juri adalah Staf Bidang Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Sandri Justiana, dalam lomba drama yang skenarionya diadaptasi dari buku terbitan KPK. Dan juga Puteri Indonesia Intelejensia 2011 serta pendiri teater psikologi Universitas Indonesia, Putri Ayudya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas