TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - CEKER ayam lazim disajikan sebagai campuran sayur sup atau mi bakso. Saat ini, di Bandung sejumlah pebisnis kuliner, mengolah ceker ayam  dengan berbagai bumbu olahan. Salah satu yang menjadi olahan favorit ialah ceker ayam pedas.

Ciri khas tersendiri dari sajian ceker berasa pedas ini ialah bumbu dari berbagai rempah - rempah seperti bawang merah dan bawang putih yang dihaluskan dan dicampur dengan bumbu saus sehingga rasa ceker kian pedas menantang.

Salah satu tempat makan yang menyajikan ceker pedas ini adalah Ceker Setan di  Jalan Sadang Serang.

"Ceker ayamnya direbus dulu hingga empuk lalu ditumis dengan bumbu yang disiapkan, bumbunya berasal dari macam- macam bahan masakan seperti bawang, cabai gendot hijau,  cabai rawit," ujar Ivan, pemilik Restoran Ceker Setan, di restorannya, akhir pekan lalu

Ceker ayam pedas ini dibanderol Rp 15.000 per porsi. "Yang membedakannya olahan ceker setan di sini bumbu kuahnya yang kental jadi rasa bumbunya terasa di lidah," imbuh Ivan.

Tempat makan lain yang menyajikan sensasi pedas ceker ayam adalah Cekeran Midun di Jalan Singaperbangsa. Di sini ceker diolah menjadi penganan dengan aneka tingkat pedas. Di tempat makan ini tersaji menu seperti cekeran lapindo, cekeran laut mati, cekeran setan merapi, dan cekeran kuah bakso dengan tingkat kepedasan yang bervariasi.   

Olahan ceker ayam pedas pun kini tersaji dalam bentuk seblak ceker. Seblak ceker ini dapat ditemui  di tepi Jalan, kawasan  Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Bandung.

Olahan seblak ceker ini ditambahkan dengan berbagai makanan lainnya seperti telur, mi, siomay, sosis, makaroni, bakso, sayur sosin dan jamur.

Bumbu yang terdapat dalam olahan seblak ceker pun memiliki khas tersendiri, aroma bawang putih yang telah dihaluskan terasa lezat di lidah.  Seblak ceker ini harganya Rp 8000 per porsi.

Sajian ceker ayam memang kian pedas di Kota kembang ini. Menu yang  kian menantang lidah untuk mencobanya. (*/ary)