TRIBUNNEWS.COM - Vanda (38) tampak sumringah. Hatinya berbunga-bunga melihat anak semata wayangnya, Joshua Roy (8), memainkan keyboard mengiringi teman-temannya dalam acara pentas seni sekolah.

Di usianya yang masih sangat belia, jari-jemari Roy sudah lincah menari-nari di atas tuts piano. Kata Vanda, tidak sia-sia ia mengikutkan Roy kursus musik sejak 5 tahun.

Meski bukan seorang penggemar musik, Vanda membaca tentang manfaat musik bagi perkembangan anak. Itu sebabnya, ia pun mengarahkan Roy untuk belajar musik. Kini, Roy malah menjadi andalan jika sekolahnya mengikuti kegiatan-kegitaan yang berhubungan dengan pentas seni.

Penelitian menunjukkan bahwa mempelajari musik dapat membantu mempelajari bidang-bidang lain, serta meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan anak pada bidang lain. Mary Luehrisen dari National Association of Music Merchants (NAMM) Foundation, AS, mengatakan, pengalaman kaya musik dari anak-anak berupa menyanyi, mendengarkan, dan bergerak memberi manfaat serius bagi anak-anak ketika mereka beranjak kepada pendidikan yang lebih formal.

Belajar musik melibatkan lebih dari sekadar mengeluarkan suara atau memainkan jemari pada alat musik. Sejumlah keterampilan lain juga terlibat, bahkan acap pada saat bersamaan. Misalnya, anak harus menggunakan mata dan telinga, juga otot besar dan oto kecil. Manfaat lain yang menarik hati banyak orangtua adalah penelitian yang menyebutkan bahwa musik dapat meningkatkan intelegensia anak.

Sebuah studi yang dilakukan E. Glenn Schellenberg dari Universitas Toronto menemukan terdapat peningkatan IQ pada anak usia enam tahun yang diikutikan kursus vokal dan piano seminggu sekali. Penelitian lain menyebutkan, kelompok anak yang diberikan pelajaran musik selama masa sekolah memiliki IQ tiga poin lebih tinggi ketimbang anak-anak dari kelompok lain.

Jadi, musik sangat baik bagi perkembangan si kecil. Selain bisa berdendang bersama, si kecil bisa lebih lincah, gesit, dan cerdas. Mengapa tidak belajar musik dari sekarang? (*/ACA)