TRIBUNNEWS.COM - Bentuk dan kain pelapis bantal kursi sangat beragam, baik bahan, warna, dan coraknya. Agar tampil serasi, kita harus pintar-pintar memilih dan menyesuaikannya dengan desain ruang.

Pertama, sesuaikan dengan model furnitur yang ada. Beberapa bentuk furnitur cocok didampingi bantal-bantal gemuk, seperti sofa besar. Tetapi ada jenis kursi yang lebih cocok ditemani bantal panjang yang bentuknya menyerupai guling, misalnya, sofa ramping tanpa sandaran. Lain lagi dengan bantal bertasel keemasan. Model seperti ini akan lebih pas dipadukan dengan kursi berlanggam klasik yang penuh detail ukiran.

Kedua, sesuaikan warna bantal, apakah cocok dengan skema warna ruang? Warna-warna yang selaras tentu akan lebih aman. Misalnya, dinding ruang merah muda, kemudian bantal-bantalnya
berwarna turunan dari merah, seperti merah marun. Tetapi, untuk desain yang lebih berani, bantal dapat hadir sebagai aksen. Pada ruang yang dominan coklat, letakkan saja bantal-bantal sewarna pelangi yang kontras.

Ketiga, perhatikan motif dari kain pelapis bantal. Motif pada sebuah ruang dapat datang dari banyak elemen, seperti wallpaper, jok kursi, gorden, atau karpet. Motif bantal kursi dapat diambil dari motif salah satu elemen itu. Namun, pada sebuah ruang yang sudah banyak memiliki motif, sebaiknya pilih bantal yang polos. Sebaliknya, di ruang yang cenderung polos, bantal bermotif dapat hadir sebagai elemen yang mampu mencuri perhatian.

Keempat, pertimbangkan perlakuan yang akan diterima si bantal. Apakah ia akan senantiasa dipeluk-peluk? Atau ia berfungsi menjadi pajangan yang jarang disentuh? Ini berkaitan dengan pemilihan jenis bahan dan model bantal. Jika bantal berisiko kotor, pilih bahan yang mudah dicuci seperti katun. Pilih pula model sarung bantal yang mudah dilepas. Bila bantal lebih sebagai penghias, bolehlah kita memilih bahan sutera halus yang berbordir cantik.(TABLOID RUMAH/ RAHMA YULIANTI )