Saat Cuaca Dingin Ekstrim Jangan Mandi Air Panas, Ini Bahayanya
Mandi air panas ketika cuaca dingin ekstrim berisiko bagi kesehatan. Ini alasannya.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berpelesir ke negeri empat musim bisa menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
Terutama bila berkunjung ke negara-negara yang sedang bersalju.
Namun di sisi lain, berlibur ke destinasi tersebut juga menjadi tantangan sendiri bagi para traveller yang belum terbiasa dengan iklim dingin yang ekstrem, terutama mereka yang tinggal di negeri beriklim tropis.
Salah satu bagian tubuh yang paling terpengaruh terhadap perubahan iklim adalah kulit.
Penting untuk tetap melakukan perawatan kulit, di manapun dan kapanpun itu, tak terkecuali saat berpelesiran.
Namun satu hal yang perlu diperhatikan. Ritual Anda melakukan perawatan kulit kemungkinan akan berubah tergantung kondisi iklim destinasi Anda.
"Ikuti pola hidup masyarakat di sana. Kalau masyarakat di sana jarang mandi karena udara yang begitu dingin, ya ikuti saja. Jangan paksakan untuk mandi, apalagi dengan air panas," ujar ahli kecantikan dr. Soeklola, MSi., saat ditemui Tribunnews.com usai acara bincang-bincang seputar kesehatan kulit yang digelar Martha Tilaar di Kota Kasablanka, Minggu (13/7/2014).
Memaksakan diri mandi dengan air panas olahan water heater di tengah suhu udara rendah dapat merusak permukaan kulit. Dampaknya, kulit tubuh akan tampak seperti pecah-pecah.
Lain cerita bila mandi di pemandian air panas dari mata air pegunungan.
"Air dari gunung memiliki mineral dan sulfur yang mengandung zat aktif untuk melembapkan kulit," ujarnya.