TRIBUNNEWS.COM - Siapa yang tak kenal dengan kelapa? Hampir semua bagiannya bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Begitu pun dengan batok dari buahnya.

Bila dulu, batok kerap difungsikan sebagai arang pembakar atau disulap menjadi aksesori pemanis rumah, kini cangkang keras dari buah kelapa ini diolah menjadi ubin mosaik. Wujud mosaik batok kelapa berupa kepingan berukuran 3cm x 3cm yang dirangkai menjadi lembaran 42cm x 42cm.

Aplikasi material ramah lingkungan ini beragam, mulai dari dinding, lantai, plafon, hingga furnitur. Karakternya yang lentur, memungkinkan mosaik batok kelapa untuk diaplikasikan pada bidang lengkung.

Namun perlu diingat, masing-masing aplikasi tentu membutuhkan jenis batok kelapa yang berbeda.

Untuk lantai misalnya, dipilih batok kelapa yang tebal dan kuat karena nantinya mosaik batok kelapa akan sering diinjak. Sementara untuk plafon, dinding, atau furnitur yang jarang terkena sentuhan, cukup menggunakan batok kelapa yang tipis.

Sama seperti aplikasinya, jenis, model, dan warna dari mosaik batik kelapa ini sangat beragam. Produk Cocomosaic, salah satu contohnya, menawarkan variasi model yang cukup banyak.

"Mulai dari jenis alami, kombinasi dengan kayu dan keramik, sampai yang berwarna cerah," rinci Asep, Sales Marketing PT Cocomosaic Indonesia.

Untuk perawatan rutin, tak jauh berbeda dengan material pelapis lain pada umumnya. Membersihkan mosaik batok kelapa cukup dengan mengepelnya atau menggunakan vacuum cleaner untuk menyedot debu yang menempel.(TabloidRumah/Esti Galuh Arini/Anie Novalia)