Kesuksesan Pemberian ASI Butuh Dukungan Keluarga Dekat
Mereka harus mampu membangun suasana yang menyenangkan bagi bunda yang akan menyusui. Saat ibu enjoy akan menyusui produk ASI-nya akan bagus.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesuksesan dalam pemberian air susu ibu (ASI) untuk buah hati tidak hanya membutuhkan kesiapan sang ibu, tapi juga dukungan orang di sekitarnya.
Mereka harus mampu membangun suasana yang menyenangkan bagi bunda yang akan menyusui. Saat ibu enjoy akan menyusui produk ASI-nya akan bagus.
Mereka harus mampu membangun suasana yang menyenangkan bagi bunda yang akan menyusui. Saat ibu enjoy akan menyusui produk ASI-nya," tutur psikolog Dra Safitri Mursyid. M.Si, saat talkshow Kembali ke ASI untuk Kejayaan GenerASI yang diselenggarakan lembaga kemanusiaan nasional PKPU di Jakarta.
Konselor ASI dari Kita dan Buah Hati ini menyatakan keluarga mampu membangun menjaga suasana hati ibu yang menyusui sehingga merasa nyaman saat memberikan air susu ibu.
"Peran keluarga sangat penting terutama saat awal masa pasca melahirkan dan pemberian ASI awal," tuturnya.
Rahmat Hidayat Co Founder Komunitas Ayah ASI menjelaskan suami juga berperan sebagai Ayah ASI.
"Seorang ayah harus peduli pada kondisi istrinya yang tengah menyusui dengan membantu istrinya untuk mengurus urusan rumah tangga," jelasnya.
Mendukung pemberian ASI ini, Kementerian Kesehatan telah mengampanyekan pentingnya ASI. Ada Perpu dan Permenkes untuk mendukung ASI.
"Itu sebabnya muncul pojok ASI di berbagai tempat yang diharapkan nanti untuk mengadakan ruang laktasi," ucap Hartono, dari Kementerian Kesehatan RI.
Penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI eksklusif.
Riset Kesehatan Dasar bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan, hanya 15,3 persen.
"Karena begitu besar manfaat ASI, penting bagi masyarakat untuk turut aktif menganjurkan agar para ibu menyusui bayinya sampai dua tahun dan memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka, yaitu hanya memberikan ASI tanpa makanan pendamping hingga bayi berusia 6 bulan," kata Hartono.
Ferry Suranto selaku Manager Kesehatan PKPU menyatakan, talkshow ini diselenggarakan kerja sama dengan Majelis Taklim Al Mizan & Az Zahra ini untuk mengingatkan kembali pentingnya ASI.
"Talkshow dan edukasi parenting ini dilakukan untuk mensosialisasikan pentingnya ASI bagi kecukupan gizi anak menelaah peran masing-masing stakeholder dalam membantu keberhasilan menyusui,' kata Ferry.
Talkshow juga menggali pengalaman yakni dukungan ayah dan ibu bekerja dalam menyukseskan menyusui dan menelaah keterlibatan pola asuh dalam mendukung keberhasilan menyusui. (Eko Sutriyanto)