Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Soto Bu Pujo, Kuliner Legenda dari Beringharjo yang Sudah Berusia 60 Tahun

Usai berbelanja dan menjelajah pasar bernilai historis tinggi ini, sempatkan untuk memanjakan lidah di Warung Soto Bu Pujo.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Soto Bu Pujo, Kuliner Legenda dari Beringharjo yang Sudah Berusia 60 Tahun
KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI
Warung Soto Bu Pujo di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. 

 Tribunnews.com - Tak lengkap rasanya ke Yogyakarta tanpa berbelanja di pasar tradisional Beringharjo. Di sini wisatawan dapat menemukan berbagai macam barang mulai dari kain batik, suvenir, barang antik hingga makanan tradisional.

Usai berbelanja dan menjelajah pasar bernilai historis tinggi ini, sempatkan untuk memanjakan lidah di Warung Soto Bu Pujo. Lokasinya terletak di lantai 2 los timur Pasar Beringharjo, jika kesulitan mencari letaknya, para penjual di pasar akan dengan ramah menjelaskan saat Anda bertanya.

Warung soto ini dijuluki sesuai dengan nama penjualnya, yaitu Bu Pujo. Hanya dengan merogoh kocek Rp 9.000, Anda akan mendapatkan seporsi soto daging sapi yang disajikan dalam mangkuk kecil. Mangkuk yang berisi nasi putih, suun putih, potongan kol, taoge, dan potongan daging sapi disiram dengan kuah bening dengan rasa yang ringan.

Anda juga bisa menambahkan perkedel, rempeyek, maupun kerupuk tradisional yang disajikan dalam toples kaca yang terkesan kuno. Favorit para pengunjung adalah makan soto dengan tambahan emping berukuran besar sebagai sajian pendamping.

“Warung soto ini usaha turun-temurun sejak tahun 1955, kemudian diwariskan bapak ke saya sejak tahun 90-an. Alhamdulillah sampai saat ini masih ramai terus, apalagi kalau hari libur, pembeli dari luar kota malah banyak sekali,” ujar Bu Pujo.

Ibu berusia paruh baya ini mengatakan warungnya buka mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore. Meski hanya dengan tempat duduk dan meja yang sederhana, pembeli rela mengantre saat jam makan siang saking penuhnya.

Saat ditanya mengenai porsi soto dengan mangkuk kecil, Bu Pujo menjawab, “Memang sejak usaha bapak dulu porsi soto disajikan dengan mangkuk kecil. Kalau kata pelanggan saya, satu mangkuk kurang, bahkan sering ada yang pesan dua mangkuk atau empat mangkuk sekaligus untuk sendiri.”

Berita Rekomendasi

Hingga kini, Bu Pujo dan anak-anaknya selalu datang ke pasar pukul 5 pagi untuk membuat bumbu dan racikan untuk soto. Uniknya, kuah dan daging dimasak khusus dengan tungku tradisional. Saat ditanya, Bu Pujo berkata bahwa dari dulu hingga sekarang masakannya memang hanya dimasak dengan bahan bakar arang agar tidak ada perubahan citarasa.

Selain memesan soto, es campur di Warung Bu Pujo ini juga menjadi favorit pengunjung. Es campur seharga Rp 3.000 ini merupakan campuran dari santan matang dengan sirup gula berwarna merah jambu dengan isian kelapa muda dan cendol yang terbuat dari tepung beras.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas