Dua Alasan Terbesar Wanita Menunda Menikah dan Risikonya
Ada dua alasan terbesar wanita menunda menikah meski sudah dalam usia matang.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - - Menurut hasil riset, para wanita karier di Amerika Serikat dan Eropa memilih menikah dan berkeluarga di usia yang lebih matang ketimbang kaum hawa pada beberapa dekade yang lalu. Pilihan tersebut tentunya berisiko terhadap produktivitas serta fertilitas seorang wanita.
Salah satu penyebab yang sering digadangkan sebagai alasan wanita menunda berkeluarga adalah ambisi dalam berkarier. Namun, pada studi teranyar ditemukan bahwa karier bukanlah alasan utama. Sebab, menurut studi yang dihelat di Swedia ini menemukan bahwa banyak wanita menunda pernikahan karena belum menemukan pasangan yang tepat!
Studi ini melibatkan sejumlah responden dengan kisaran usia mulai dari 36 hingga 40 tahun dan tinggal di daerah kota besar. Selain belum menemukan pasangan yang tepat, para wanita juga meragukan diri yang rasanya belum dewasa untuk memiliki tanggung jawab yang besar seperti memiliki anak. Kemudian, para wanita modern mengaku ingin terlebih dulu melakukan hal-hal yang hanya bisa dilakukan saat status masih lajang.
Sejauh ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Centers for Disease Control and Prevention, usia ibu yang melahirkan untuk kali pertama semakin menua. Pada tahun 2011, rata-rata wanita melahirkan di usia 25 tahun. Usia tersebut terus meningkat seiring perputaran waktu. Sebab, pada tahun 2012, ditemukan rata-rata usia ibu melahirkan anak pertama adalah 29 tahun.
“Kondisi ini bukan sesuatu yang baik dan harus segera ditanggulangi. Sebab, menunda memiliki anak, ini berarti peluang wanita untuk hamil secara alamiah terus mengerucut hingga pada kondisi berisiko tinggi,” ujar Erica Schytt, salah satu peneliti di Karolinska Institute di Stockholm, Swedia.
“Sekarang, para wanita berusia awal 30 bahkan masih santai dan belum memikirkan pernikahan. Umumnya, wanita zaman sekarang baru ingin menikah di usia 36 tahun dan memiliki anak di usia 40 tahun,” imbuhnya. (Agustina/Sumber: Live Science)