Batik Tulis Bermotif Burung Hantu Souvenir Khas Tlogweru Demak
Batik khas Tlogoweru ini setidaknya nanti bisa menjadi souvenir atau oleh-oleh khusus bagi wisatawan yang datang berkunjung.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Kunjungan wisatawan di Desa wisata Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah terus mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Kondisi seperti ini mendorong warga setempat berinisiatif menciptakan hasil karya kerajinan unik yang diharapkan bisa menjadi ladang penghasilan bagi mereka.
Para ibu-ibu yang berdomisili di desa yang terkenal dengan pengembangbiakan burung hantu (Tyto Alba) ini memanfaatkan momen dengan mulai merancang batik tulis bermotif unggulan Desa wisata Tlogoweru. Sebut saja, burung hantu, padi, jagung dan sebagainya.
Batik khas Tlogoweru ini setidaknya nanti bisa menjadi souvenir atau oleh-oleh khusus bagi wisatawan yang datang berkunjung.
" Selama ini memang belum ada oleh-oleh khusus bagi wisatawan yang datang ke Desa wisata Tlogoweru. Kami ibu-ibu lalu mengutarakan hal ini kepada pak Kades. Akhirnya disepakati pembuatan batik tulis khas Tlogoweru. Baru sebulan ini kami merealisasikannya, " kata koordinator perajin batik Tlogoweru, Kadarwati (44), Minggu (15/02/2015) siang.
Dijelaskan Kadarwati, langkah ini diupayakan untuk memberdayakan ibu-ibu di desanya yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Hitung-hitung bisa menjadi tambahan penghasilan bagi warga. Saat ini, sambung dia, sudah sepuluh orang yang tertarik bekerja sampingan menjadi perajin batik Tlogoweru.
" Empat orang termasuk saya sebelumnya telah mengikuti pelatihan membatik satu minggu di daerah Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Demak. Kami juga mengikuti pelatihan membatik dari pihak swasta. Dengan bekal ini akan kami salurkan kepada warga untuk membuat batik Tlogoweru, " ungkap Kadarwati.
Perajin Batik Tlogoweru, Mundiroh (38), menuturkan, batik Tlogoweru terinspirasi dari sosok Tyto Alba. Hewan nokturnal itu yang secara tak langsung telah menjadi pahlawan di Desanya lantaran berhasil memberantas jamaknya populasi tikus yang mengganas menyerang areal persawahan.
" Di daerah lain punya masing-masing ciri kerajinan. Kalau di Tlogoweru ada batik tulis dengan motif utama Burung Hantu. Sudah ada sih beberapa orang yang pesan cuma masih sedikit karena baru saja kami memulainya, " imbuh Mundiroh.
Harga batik tulis Tlogoweru bervariasi, tergantung dari banyaknya corak yang dibuat. Harga dibanderol mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu per potong yakni ukuran dua meter.