Menghindari Agar Gigi Anak Tidak Menonjol
Dalam beberapa kasus, ada beberapa anak yang mengalami gigi depannya menonjol satu atau dua di gigi atas bagian depan. mengapa hal ini bisa terjadi?
TRIBUNNEWS.COM - Sebut saja namanya Jukay, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun . Beberapa hari belakangan, Jukay terlihat sering murung dan cepat marah. Setelah ibunya mengajak ngobrol dengan hati-hati, terungkaplah bahwa Jukay kerap murung karena sering diolok-olok teman sekolahnya. Penyebab olok-olok itu karena penampilan gigi Jukay yang maju satu buah gigi depannya.
Padahal gigi orang tua Jukay, yaitu ayah dan ibunya, tidak ada masalah, alias rata keduanya. Lalu mengapa hal ini bisa terjadi pada Jukay?
Dalam beberapa kasus memang ada beberapa anak yang mengalami gigi depannya menonjol satu atau dua di gigi atas bagian depan. Hal ini biasanya akan menyebabkan kesulitan menggigit dan mengunyah pada anak. Namun tak hanya itu, kondisi ini juga kerap menyebabkan munculnya rasa tidak percaya diri pada anak tersebut.
Dalam dunia kedokteran gigi, keadaan ini disebut protusif tooth. Ada beberapa penyebab terjadinya keadaan ini. Di antaranya adalah kemungkinan keturunan (genetis) dari orangtuanya. Misalnya, salah satu rahang gigi orangtua anak ini berbentuk lebih maju ke depan.
Namun yang paling sering adalah karena kebiasaan buruk si anak. Misalnya anak tersebut sering menghisap jari tangannya (jempol), serta sering menggigit pensil atau pulpen. Dalam beberapa kasus, faktor nomor dua inilah yang paling sering menjadi penyebabn.
Maka jika anak anda mengalami protusif tooth, atau ada satu/dua giginya yang terlalu menonjol, maka lihatlah kebiasaan anak tersebut. Apakah ia diam-diam sering menghisap jempol atau telunjuk tangannya? Apakah anak Anda sering menggigit-gigit pensil?
Apabila iya, maka sebagai orang tua sebaiknya berilah pengertian kepada si anak, bahwa kebiasaan itu tidak baik. Penting sekali anak didekati secara tenang. Misalnya cobalah ajak anak tersebut mengobrol dengan tenang. Apa saja keuntungan apabila kita tidak menggigit pensil, atau apa keuntungan jika kita tidak sering menghisap jari tangan.
Sebaiknya hindari membicarakan kerugiannya dulu, sebab dengan demikian anak akan cenderung menutup dirinya. Apalagi anak tersebut dimaraihi karena ia kedapatan menghisap jari, maka cara tersebut hanya akan membuat anak semakin merasa tidak nyaman.
Ada banyak kasus saat anak dimarahi karena sering menghisap jari tangannya, anak tersebut biasanya akan merasa insecure, merasa tidak nyaman. Akibatnya, si anak akan tetap menghisap jarinya bila orangtua tidak melihat dia.
Lalu bagaimana jika gigi anak sudah terlanjur ada yang menonjol? Cara yang paling efektif apabila sudah terlanjur ada yang menonjol adalah mendatangi dokter gigi. Apabila anak belum berusia 11 tahun, maka dokter biasanya akan diberikan alat orthodonti lepasan (removeable orthodonti appliance). Namun apbila anak telah berusia lebih dari 11 tahun, kemungkinan besar ia harus menggunakan alat orthodonti cekat, yang dirawat oleh dokter gigi spesialis orthodonti (spesialis meratakan gigi).
Mengapa ketika setelah berusia 11 tahun anak mesti memakai yang cekat? Karena pertumbuhan gigi anak yang telah mengalami awal puber akan mengakibatkan kekuatan alat ortho lepasan tidak sanggup lagi merawat gigi. Keberhasilan alat ortho lepasan akan baik bila dilakukan sebelum anak mendapatkan menstruasi (perempuan), atau sebelum anak suaranya pecah (untuk anak laki-laki).
Masa awal puber pada setap anak biasanya memang berbeda. Usia 11 tahun dalam artikel ini hanya untuk rata-rata. adi sebaiknya jika anak sudah berusia lebih dari 11 tahun, pakailah alat ortho yang cekat (tidak bisa dilepas oleh pasien).
Tulisan oleh:
drg. HILDA PURNAMASARI
NIP. 19770830 200604 2 003
e-mail : hildadisini@gmail.com