Ivan Gunawan Desain Sofa Bergaya Klasik
Desainer Ivan Gunawan meluncurkan koleksi furnitur buah desainnya bersama label furnitur Rosewood di Jakarta, Rabu (8/4/2015) siang.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desainer Ivan Gunawan meluncurkan koleksi furnitur buah desainnya bersama label furnitur Rosewood di Jakarta, Rabu (8/4/2015) siang.
Koleksi tersebut terdiri dari tiga jenis sofa ruang tamu bergaya klasik modern yang bertemakan Thalassa.
Tema Thalassa, yang merupakan istri Dewa Laut Poseidon sebetulnya sama dengan tema koleksi busana rancangannya yang ditampilkannya di Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 akhir Februari lalu.
Keindahan laut masih menjadi sumber inspirasinya. Maka hadirlah pilihan sofa berbahan beludru dan duches dalam sapuan warna laut yang menurut Ivan jarang dieskpos seperti hijau, abu-abu dan coklat.
Sebagai benang merah dari koleksinya di IFW, Ivan menambahkan detail bordir di sofa tersebut. Detail tersebut, kata Ivan, sekaligus memberikan sentuhan akhir yang eklektik.
Mendesain furnitur sebetulnya bukan barang asing bagi keponakan desainer kondang Adjie Notonegoro itu.
Di sela kesibukannya meniti karier di dunia hiburan dan mode, sesekali Ivan menyempatkan diri mendesain interior hunian sahabat maupun klien setianya.
Sejak lama pula, ia menaruh ketertarikan pada segala sesuatu yang berbau desain furnitur. Terbukti dari keimpulsifannya berbelanja furnitur sampai-sampai tidak ada ruang lagi di rumahnya untuk menampung benda-benda tersebut.
Namun ini adalah pengalaman pertamanya mendesain sebuah koleksi furnitur untuk sebuah proyek komersil.
"Bedanya kali ini saya mendesain untuk kebutuhan khalayak luas. Desainnya pun harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar," jelas Ivan.
Dalam mendesain furnitur tersebut, desainer kelahiran Jakarta, 31 Desember 1981, itu mengutamakan look atau tampilan. Berdasarkan pengamatannya, masyarakat cenderung membeli furnitur karena penampilannya.
"Memilih furnitur itu sama seperti memilih baju. Harus ada unsur mix and match atau mudah dipadukan," terangnya.
Oleh sebab itu, Ivan menggunakan warna-warna laut tersebut agar lebih mudah berbaur dengan warna lainnya.
"Look sofa rancangan saya sangat American modern. Ada unsur feminin dan maskulinnya juga," tambahnya.
Secara keseluruhan, ia tidak menemukan tantangan yang signifikan dalam mendesain furnitur tersebut.
Hanya saja, prototipe harus mengalami perombakan berulang kali hingga menemukan hasil akhir yang diinginkan.
"Untuk memperbaiki satu jahitan yang kurang rapi saja, sofa harus dibongkar lagi," kata Ivan yang mengklaim dirinya sangat perfeksionis itu.
Sebelum produk tersebut benar-benar dijual ke pasaran, Ivan menggunakan produk tersebut dalam jangka waktu yang cukup untuk membuktikan kenyamanannya.
"Prototipenya aku taruh di butik dulu beberapa minggu untuk mengukur durabilitas dan kenyamanannya," jelas Ivan.
Total, proses pembuatannya memakan waktu hingga lima bulan. Dari pengalaman tersebut, Ivan tidak menutup kemungkinan jika suatu hari nanti bakal meluncurkan lini furniturnya sendiri.
"Itu pasti. Selain lini furnitur, aku juga pengin punya label makeup sendiri," kata dia.