Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Hati-hati! Ini Dampak Serius yang kan Kita Alami Bila Mengunsumsi Beras Plastik

Seorang penjual bubur di Mutiara Gading, Bekasi Timur, Dewi Septiani (29), menemukan butiran-butiran beras yang diduga terbuat dari plastik.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Hati-hati! Ini Dampak Serius yang kan Kita Alami Bila Mengunsumsi Beras Plastik
instagram
Beras plastik yang dibeli oleh warga Bekasi di sebuah pasar tradisional pada 18 Mei 2015 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang penjual bubur di Mutiara Gading, Bekasi Timur, Dewi Septiani (29), menemukan butiran-butiran beras yang diduga terbuat dari plastik.

Dewi meyakini adanya perbedaan, setelah dua kali mengolah beras yang dibelinya itu. Kejadian ini meresahkan banyak orang.

Pasalnya, beras tersebut tak dapat dibedakan secara kasat mata, karena bentuknya sangat mirip.

Menurut dr. Jenni M. Gizi, SpGK, plastik adalah bahan kimia yang tak layak untuk dimakan. Efeknya akan menimbulkan gangguan pencernaan.

Lambung yang bertugas mengolah makanan, harus bekerja lebih keras mengolah benda asing yang belum tentu bisa dihancurkan dalam tubuh.

Gangguan pencernaan yang terjadi pun, ada jangka pendek maupun jangka panjang. Gangguan jangka pendek yang bisa terjadi di antaranya diare, mual, kembung, dan muntah. Sedangkan, efek jangka panjangnya adalah kanker.

“Benda asing, dalam hal ini adalah plastik yang masuk ke tubuh, kan sifatnya kimiawi dan sintetik. Umumnya, bahan kimia mengandung karsinogen, inilah yang nantinya bisa memicu tumbuhnya sel-sel kanker dalam tubuh. Kenapa sekarang ini, penyakit kanker semakin banyak? Salah satunya, ya karena adanya bahan-bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh. Misalnya, konsumsi gorengan yang digoreng dengan campuran minyak dan plastik,” ujar dr Jenni kepada KOMPAS.com (20/5).

Berita Rekomendasi

Bahayanya, plastik atau bahan kimia lain yang masuk ke dalam tubuh, belum tentu bisa dikeluarkan oleh tubuh.

“Tubuh memang memiliki kemampuan untuk melakukan detoks, tapi sampai seberapa jauh? Kemampuan tubuh untuk melakukan detoks, tidak sama pada setiap orang. Jika hanya konsumsi sedikit sekali, mungkin masih bisa dikeluarkan oleh tubuh. Namun, bagaimana jika tidak menyadarinya? Konsumsi yang dilakukan terus-menerus, tentu akan menyebabkan penumpukan dalam tubuh. Ini sangat berbahaya,” papar dr. Jenni.

Hingga saat ini, masih dilakukan pemeriksaan terhadap beras yang diduga terbuat dari plastik, di laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Hasil uji laboratorium akan membuktikan, apakah beras itu berbahan baku sintetis atau beras asli.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas