Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Ayah Masa Kini Lebih Banyak Urus Pekerjaan Rumah Tangga

Pada tahun 2011, lama waktu keterlibatan ayah dalam merawat anak lebih banyak dua kali lipat ketimbang di masa lalu

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Ayah Masa Kini Lebih Banyak Urus Pekerjaan Rumah Tangga
IST

TRIBUNNEWS.COM – Dalam membina rumah tangga, sudah sewajarnya suami dan istri membagi tugas dalam mengerjakan tugas domestik. Akan tetapi, dua penelitian menunjukkan bahwa tugas domestik maupun merawat anak tidak dibagi secara adil antara ayah dan ibu. Benarkah demikian?

Tidak dapat dipungkiri kini semakin banyak ayah yang terlibat dalam tugas merawat anak ketimbang generasi sebelumnya. Akan tetapi, tetap saja para ibu yang mengerjakan lebih banyak tugas dalam merawat anak. Artinya, tetap ada perbedaan dan ketidakseimbangan dalam hal pembagian tugas.

Pew Research membandingkan para ayah di masa kini dan di tahun 1965. Dahulu, para ibu menghabiskan 10 jam per minggu untuk merawat anak, sementara para ayah hanya 2,5 jam. Pada tahun 2011, lama waktu keterlibatan ayah dalam merawat anak lebih banyak dua kali lipat ketimbang di masa lalu, yakni sekitar tujuh jam per minggu.

Lalu, apakah artinya saat ini para ibu lebih sedikit meluangkan waktu untuk merawat anak? Jawabannya, tidak. Pada tahun 2011, para ibu dilaporkan menghabiskan 14 jam per minggu untuk merawat buah hati, empat jam lebih banyak ketimbang yang dilakukan para ibu di era 1960-an.

Studi lain yang dilakukan di Ohio State University, Amerika Serikat menemukan pasangan yang keduanya bekerja membagi tugas domestik lebih seimbang. Akan tetapi, keseimbangan tersebut hanya terjadi sampai kelahiran anak pertama mereka.

Setelah anak pertama lahir, beban kerja para ibu di rumah meningkat hingga dua jam per hari. Sementara, beban kerja para ayah hanya meningkat sekitar 40 menit per hari. "Kelahiran anak akan secara dramatis mengubah pola kerja domestik pasangan ini," jelas Jill Yavorsky, salah satu anggota tim peneliti.

Lebih lanjut, pasangan yang diteliti oleh para peneliti tersebut ternyata merupakan pasangan yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Selain itu, mereka juga berencana untuk tetap bekerja setelah kelahiran anak.

Berita Rekomendasi

"Para pasangan ini yang Anda harapkan memiliki hubungan yang paling egaliter. Mereka berpendidikan, memiliki sumber pendapatan, dan faktor lain yang diyakini oleh para peneliti dapat berpengaruh pada pembagian tugas domestik secara adil. Namun, kami tidak menemukan itu," tutur Claire Damp Kush, profesor dari Ohio State University yang turut terlibat dalam studi tersebut.

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas