TRIBUNNEWS.COM - Kreatif, cerdik dan menawan. Batang korek api dikreasi menjadi sebuah diorama yang membawa kita pada masa lalu, rasa haru dan hikmah kehidupan.

Melihat foto-foto diorama dari karya Ruli ini dijamin akan membuat terperangah. Beberapa momen diorama mengingatkan pada masa kecil, persahabatan, kasih sayang ibu dan hikmah-hikmah lain yang bisa dipetik.

Si pembuat karya ini namanya Ruli, ya hanya Ruli kadang ia menambahkan only agar lebih panjang jadinya Rulionly.

Ruli menyebut ini sebagai Korekgraphy

"Iya Korekgraphy itu cuma sebutan saja sebenarnya masuk dalam category toy photography atau creative photography. Karena saya orang Indonesia saya pengin identitas Indonesia tetap ada yaitu korek," jelas dia saat dikontak Tribunnews.com melalui BlackBerry Messenger.

Diorama yang dibuat Ruli memang tidak main-main, ada pesan di sana. Contohnya seorang anak yang bermain dengan ayah dan ibunya lalu ada tulisan, 'Bahagia itu sederhana cukup engkau mengenang masa kecilmu yang indah'.

Ada juga diorama yang dibuat untuk memberikan motivasi agar seseorang bangkit dari keterpurukan, atau tentang permainan-permainan tradisional yang sering ditinggalkan.

Ruli juga membuat membuat diorama yang bertema semangat kebangsaan, memperlihatkan kenangan saat sekolah mengikuti upacara bendera.

Ada juga diorama yang kocak, nilai persahabatan,ada motivasi jomblo, ada tentang percintaan, ada pula yang dibuat seperti komik hingga mengingatkan soal kematian.

'Gantunglah kematian di pelupuk mata agar engkau selalu ingat Allah SWT, SUDAH SIAPKAH ANDA'

Tulisan tersebut ada di diorama yang memperlihatkan seorang bersimpuh di depan makam.

Keren bukan?

"Sebenernya nggak sengaja lihat di Google ada juga yang memfoto korek tapi tidak dalam bentuk utuh seperti manusia. Jadi berhubung saya suka nulis dan hobi foto saya buat cerita dengan ilustrasi dari korek api ini," imbuh Ruli.

Ruli mengerjakan hobinya ini di rumahnya di Serang Banten.

Dari karya-karyanya yang ia unggah di Instagram @korekgraphy dan blognya Korekgraphy.com menjadikan karya Ruli banyak digemari.

Ada yang memesan langsung minta dibuatkan untuk perayaan tertentu, pernikahan atau wisuda hingga ucapan ulang tahun.

Soal harga Ruli mengaku bingung, ia hanya mengawali ini sebagai hobi bukan untuk dijual namun karena ada yang mau beli maka ia bersedia membuatkan.

"Awalnya 30 ribu (rupiah) saja karena banyak yang mau saya naikin 50 ribu .. nngak tergantung kerumitan, semua sama, satu konsep harganya segitu," ternagnya.

Ruli hanya membutuhkan waktu satu jam untuk membuat diorama ini, namun untuk mendapatkan gambar terbaik ia memotret cari momen yang tepat seperti cuaca, pencahayaan hingga latar belakang yang menarik.

Ruli cukup antusias menekuni bidang ini ia melakukannya di sela-sela pekerjaannya di lapangan di bidang koneksi jaringan.

Saat ditanya apa rencana ke depan apakah ingin memproduksi diorama secara besar-besaran atau fokus pada kunjungan di blog miliknya untuk mendapatkan pemasukan ternyata ia memiliki jawaban lain.

"Yah saya jalani hobi saja mas. Nngak muluk muluk cukup diterima di masyarakat itu sudah cukup," jelas dia.

Ruli menggunakan kamera DSLR untuk memotret diorama-diorama tersebut. Bagaimana tertarik mencoba hobi yang sama? (*)