Ternyata Bikini Diambil dari Nama Pulau, Simak Asal-usulnya
Memang bikini jelas memperlihatkan bagian tubuh wanita secara terbuka dan samar-samar memamerkan bagian yang paling intim.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Siapa yang tak kenal bikini?
Padanan busana renang yang terdiri dari bra dan panties ini memiliki Model terbuka di bagian perut, lengan, dan paha, tak ayal sering mengundang kontroversi di sejumlah negara berbasis kebudayaan Timur.
Pasalnya, memang bikini jelas memperlihatkan bagian tubuh wanita secara terbuka dan samar-samar memamerkan bagian yang paling intim.
Nama bikini sebenarnya memiliki arti yang filosofis.
Pada tahun 1946, seorang insiyur asal Paris, pada, Louis Reard, menciptakan sebuah busana renang yang dinamakan bikini.
Reard terbilang berani mengambil risiko dengan terobosannya menciptakan busana renang yang sangat seksi.
Sebab pada tahun 40-an, bikini dinilai terlalu terbuka untuk wanita pada zaman tersebut.
Selain itu, wanita di era tersebut belum memiliki hak suara.
Reard menjelaskan bahwa nama bikini diambil dari sebuah pulau bernama Bikini Atoll yang terletak di utara Samudera Pasifik.
Pulau ini sempat menjadi sorotan dunia.
Sebab, mulai dari rentang tahun 1946 sampai 1958, terhitung ada 23 perangkat nuklir yang diledakkan Amerika Serikat, pada tujuh lokasi uji berbeda yang berada di Pulau Bikini Atoll.
Kontroversi seputar pengujian senjata nuklir tersebut yang menarik perhatian Reard.
Akhirnya, dia pun memutuskan untuk memberi nama busana renang ciptaanya itu dengan nama 'Bikini'.
Reard berharap bahwa bikini yang berukuran kecil dapat menginspirasi dunia, layaknya bom atom, kecil tapi mematikan.
Nampaknya, harapan Reard itu benar terjadi.
Terbukti dengan reaksi budaya serta penjualan komersil yang 'meledak' seperti ledakan nuklir.
Bikini kini tergolong sebagai busana yang paling laku dijual.
Dalam satu tahun, penjualan bikini mencapai 8 juta dollar AS atau setara dengan 116 miliyar rupiah.
Itupun hanya penjualan di Amerika Serikat saja.
Harapan Rear kini sungguh terkabul.