Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kamu Lahir 1981-1994? Sebaiknya Baca Panduan Gaji Ini

Kamu lahir tahun 1984-1991? Mungkin kamu sering bertanya, “Gimana caranya menabung? Kenapa gajiku selalu habis?” Sudah saatnya kamu tahu rahasianya

Penulis: Sponsored Content
zoom-in Kamu Lahir 1981-1994? Sebaiknya Baca Panduan Gaji Ini
Kamu lahir antara tahun 1984-1991? Mungkin kamu sering bertanya-tanya, “Gimana sih caranya menabung? Kenapa gajiku selalu habis setiap bulan?” Sudah saatnya kamu tahu rahasianya. 

TRIBUNNEWS.COM – Kalau kamu lahir antara tahun 1984-1991, mungkin kamu sering bertanya-tanya, “Bagaimana cara mengelola gaji yang benar?” Setelah ditelisik ulang, ternyata gaji selalu habis dan tidak sempat menabung.

Generasi yang lahir antara tahun 1984-1991 disebut sebagai Generasi Milenial atau Generasi Y (Gen Y). Seringkali Gen Y kesulitan mengatur gaji. Pasalnya, generasi ini dikenal sebagai generasi yang kurang bisa berkomitmen jika dibandingkan generasi sebelumnya, yakni Generasi X (lahir antara 1965-1980).

Menabung memang membutuhkan komitmen. Padahal, anak muda angkatan kerja sekarang—yang sebagian besar adalah Gen Y—memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang tuanya atau bahkan generasi sebelumnya. Gen Y pun dihadapkan pada tantangan yang lebih beragam dibanding Gen X ketika berbicara tentang komitmen, salah satunya komitmen menabung.

Godaan seperti gadget terbaru yang selalu keluar setiap berapa bulan sekali, paket traveling ke tempat-tempat impian, sale baju dan sepatu merek favorit, atau hiburan malam yang tidak ada habisnya jika dituruti.

Salah satu karakteristik Gen Y yang lain adalah selalu ingin terlihat keren dan mengikuti perkembangan jaman di belahan dunia manapun secara real-time.

Karir.com dan Kelly Services Indonesia merilis fitur panduan gaji Salary Benchmark yang bisa kamu akses melalui tautan berikut.

Menurut Chief Marketing Officer (CMO) Karir.com Rizka Septiadi, mudah menggunakan Salary Benchmark. Anda tinggal klik www.karir.com/salary dan masukkan data karir yang diperlukan. Jika semua proses administrasi profil karir tersebut beres, Anda nanti akan disuguhkan gambaran mengenai kondisi keuangan dan gaji ideal sesuai data profil karir yang dimasukan.

Berita Rekomendasi

“Nantinya gaji pengguna akan masuk di antara lima zona yang tersedia: di bawah market, di bawah dalam market, di tengah, di atas dalam market, atau di atas market. Selain itu, ada tips karir yang bisa mendukung perjalanan karir dan profesi si pengguna,” tutur Rizka.

Kemudahan menggunakan fitur pembanding gaji yang modern tersebut masih akan bertambah dengan pengalaman menyenangkan lain, yakni adanya peluang mendapat hadiah Vespa S yang akan diundi pada pertengahan Januari 2016.

“Caranya dengan mengajak minimal 10 teman untuk mencoba fitur ini. Selain bisa dapat hadiah Vespa S, nggak ada ruginya juga mengajak mereka mengetahui kondisi market saat ini beserta kisaran gaji yang menyertainya. Sudah dapat informasi berguna, bisa dapat hadiah keren juga,” ujar Rizka.

Berbedanya karakteristik generasi milenial dengan para orangtua itulah yang membuat panduan cara mengelola gaji terus menerus berubah seiring perubahan zaman.

Di sisi lain, memang wajar jika para anak muda, terutama yang baru pertama kali bekerja, sering menghabiskan uang gajinya untuk bersenang-senang. Namun, mau tak mau, ketika semakin dewasa dan wawasannya bertambah, tata kelola keuangannya pun harus semakin bijaksana.

Satu sikap yang bisa diteladani adalah jangan patah hati terlebih dahulu menyikapi gaji yang diterima per bulan. Setiap orang memiliki latar belakang, kompetensi, pengalaman, posisi, karakteristik, dan wawasan yang berbeda-beda.

Perbedaan tersebut tentunya membuat gaji yang diterima setiap orang berbeda. Dibanding iri atau menyebarkan prasangka yang bukan-bukan, ada baiknya terus mengasah diri agar memiliki kualitas yang tidak kalah dengan orang lain, terutama dengan yang sebaya. Itu jauh lebih terhormat dibanding hanya menjalankan sikap-sikap yang tidak etis.

Selain jangan patah hati terlebih dahulu, sikap lain yang perlu diteladani adalah menabung dan investasi. Dua cara tersebut sudah terbukti menjadi senjata ampuh untuk mengelola gaji secara cerdas.

Namun, tentu saja menabung dan investasi memiliki seni tersendiri agar sukses. Banyak ahli finansial ternama dunia mengatakan, kunci sukses mengelola gaji adalah selalu konsisten sisihkan dana di awal saat hari gajian tiba, bukan saat di akhir.

Jumlahnya bisa sekitar 10% dari total gaji bulanan yang diterima. 10% dari gaji bulanan tersebut bisa dikeluarkan untuk biaya hidup di masa depan. Bentuk dananya bisa berupa tabungan di bank atau investasi reksadana.

Jika ingin menginvestasikannya dalam bentuk reksadana, sebaiknya perhatikan beberapa hal yang menjadi pedoman. Satu yang paling penting, pilih Manajer Investasi (MI) di Sekuritas atau Agen Penjual di Bank yang terpecaya.

Selain membuat investasi yang dilakukan lebih terjamin dan terukur pasti, 10% gaji bulanan Anda juga akan menjadi berlipat ganda dalam beberapa tahun mendatang dengan modal yang terbilang kecil.

Ya, investasi reksadana memang hanya memerlukan biaya sekitar Rp 100-250 ribu untuk modal awal. Sangat praktis dan cocok bagi yang ingin menyisihkan gajinya untuk investasi.

Sementara itu, jika ingin mengalokasikannya dalam bentuk tabungan, komitmen merupakan kunci penting agar segala sesuatunya berjalan lancar. Tanamkan niat yang kuat dalam diri untuk terus konsisten menabung di tanggal yang sama.

Bantuan dari anggota keluarga atau sahabat dekat bisa membantu di sini. Ingatkan mereka untuk terus mendukung Anda menabung dengan nilai yang sama tiap bulannya. Catat baik-baik penanggalannya di kalender yang setiap hari terlihat oleh Anda di rumah agar lebih mudah.

Biasanya, bantuan dari anggota keluarga atau sahabat dekat tersebut menjadi senjata ampuh agar menabung bisa terus konsisten setiap bulan.

Selain itu, menabung juga memerlukan perencanaan yang matang. Perhatikan baik-baik pola pengeluaran yang dilakukan setiap tahun. Bulan apa saja yang kira-kira mengeluarkan banyak biaya?

Seperti dikutip The Huffington Post, Jumat (20/11/2015), perencanaan dengan memerhatikan pola pengeluaran tersebut akan membuat pengelolaan gaji lebih terukur. Gambaran besar mengenai arus dana yang masuk dan keluar (cashflow) yang dibuat Anda terlihat lebih jelas.

Hal-hal yang kerap menganggu arus keuangan, seperti biaya tak terduga saat pasangan dan anak ulang tahun, biaya mentraktir teman-teman sekantor, atau biaya liburan akhir tahun bisa diantisipasi lebih dini. Arus keuangan dan jumlah dana yang hendak ditabung dari gaji pun menjadi tidak terganggu.

Di samping dua hal tersebut, masih ada satu resep rahasia lagi agar mengelola gaji bulanan bisa berlangsung sukses. Resep rahasia itu adalah dengan mengetahui seberapa besar gaji ideal yang seharusnya diterima setiap bulan.

Sudah umum diketahui, jika situasi dunia kerja saat ini masih belum mendukung untuk standarisasi yang tepat bagi para pekerja.

Adanya Upah Minimum Provinsi (UMP) yang kerap digunakan sebagai rujukan standar gaji, acapkali kurang memuaskan banyak pihak, termasuk para profesional yang bekerja 9 to 5 di gedung-gedung bertingkat di kota-kota besar.

Untungnya, belum adanya patokan gaji yang jelas tersebut tidak sepantasnya membuat patah hati kembali. Pasalnya, banyak cara lain yang bisa dilakukan agar mengetahui gaji ideal yang seharusnya diperoleh setiap bulan.

Cara itu di antaranya mengetahui perbandingan gaji yang diterima melalui fitur Salary Benchmark yang disediakan Karir.com. Cara itu membuat Anda mengetahui perbandingan gaji yang diterima sesuai posisi, pengalaman, dan industri karir yang dipilih sejauh ini.

Menurut Rizka, fitur Salary Benchmark tersebut membuat seseorang menjadi paham tarif gaji yang berlaku di sebuah industri.

Rizka mengilustrasikan profesi manager marketing di dunia digital. Melalui fitur Salary Benchmark, manager tersebut akan tahu gaji yang beredar di pasaran untuk industri digital di Indonesia.

“Jadi, bisa membantu kalau rate gaji di sebuah industri, sekaligus tahu perusahaan menghargai profesi tersebut seberapa besar,” ujar Rizka pada Tribunnews.com, Jumat (20/11/2015).

Adanya fitur modern yang memudahkan para profesional mengintip gaji ideal tersebut, terbukti sangat memudahkan banyak pihak.

Rizka menuturkan, sejak diluncurkan awal November 2015, telah ada 5 ribu user yang menggunakan Salary Benchmark untuk mendukung pengembangan karir mereka.

Apalagi, Rizka menambahkan, Salary Benchmark tersebut bisa diakses online di mana dan kapan saja, sehingga penggunaannya sangat praktis, cepat, dan memudahkan bagi siapa saja yang seringkali berkejaran dengan deadline pekerjaan kantor yang ketat.

Dengan demikian, fitur tersebut bukan hanya cocok bagi gen Y saja, tapi semua profesional yang ingin terus mengembangkan karirnya secara cerdas. Fitur tersebut juga menyediakan berbagai tips menarik yang berguna dijalankan dalam kehidupan profesional di dunia kerja.

Gaji yang didapat tentunya harus sesuai dengan kemampuan dan kualitas seseorang, bukan?

Selain itu, rahasia mengelola gaji bulanan dengan sukses yang lain adalah selalu memiliki komitmen, profesionalitas, dan keinginan yang kuat untuk mencapai kondisi keuangan yang lebih baik di masa depan.

Pasalnya, sebagaimana telah diutarakan banyak orang, kondisi keuangan yang sejahtera akan membuat hidup lebih bernilai dan bermakna bagi orang lain, termasuk pasangan, anak-anak, atau siapa saja yang dicintai.

Dengan melakukan hal tersebut secara konsisten, manfaat besar akan diperoleh. Pengalaman demi pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya ketika mengelola gaji, dapat diramu lebih pas sesuai kondisi riil yang dialami.

“Ketika orang baru masuk kerja, tendensinya memang senang-senang. Ketika semakin dewasa dan wawasannya bertambah, mau tak mau kelola keuangannya juga semakin bijak,” ungkap Rizka menyatakan pandangannya ketika ditanya soal perilaku orang mengelola gaji.

Ungkapan Rizka tersebut dapat menjadi pemicu bagi siapa saja untuk mengelola gaji bulanan lebih bijak. Jangan biarkan tata kelola keuangan yang buruk merusak impian yang hendak diraih di masa depan.

Mari ketahui gaji yang ideal sekarang juga, dan jangan lupa tabung dan investasikan agar tidak perlu patah hati ketika bicara soal gaji bersama keluarga, kerabat, atau teman-teman terdekat. (advertorial)

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas