Mengatur Gaji Buat Nikah, Jangan ‘Baper’ Kuncinya!
Diajak nikah memang berjuta rasanya, tapi jangan terlalu bawa perasaan alias ‘baper’. Perencanaan keuangan jadi kunci sukses pernikahan bahagia lho
Penulis: Sponsored Content
TRIBUNNEWS.COM – Banyak orang setuju pernikahan merupakan satu momen yang paling penting dalam hidup. Tidak ada orang yang merencanakan menikah dua kali. Mereka semua sepakat hal sakral seperti itu idealnya berlangsung satu kali saja.
Namun, banyak orang lupa satu hal penting dibanding perasaan bahagia ketika hendak menikah. Hal tersebut adalah perencanaan keuangan yang harus dilakukan ketika memasuki status dan fase baru.
Ya, tidak bisa dipungkiri pernikahan membawa segalanya terasa baru. Tidak terkecuali soal keuangan.
Jika dulu saat single urusan itu cukup diurus diri sendiri dan mungkin beberapa anggota keluarga saja, sejak menikah persoalannya menjadi berbeda. Isi dua kepala yang berbeda harus perlahan disatukan supaya klop dan tidak menimbulkan konflik.
Kalau memakai istilah anak muda zaman sekarang, jangan ‘bawa perasaan’ alias ‘baper’ kalau sudah mau merencanakan keuangan saat menikah. Kenapa?
Selain karena memang sudah sewajarnya akibat usia dan kematangan pribadi, faktor lain juga turut menentukan kesuksesan pengelolaan keuangan pasca menikah.
Nah, pertanyaannya kemudian biasanya berkembang lebih jauh, kira-kira apa saja yang harus diperhatikan soal keuangan ketika hendak menikah? Apa memeriksa gaji ideal lewat Salary Benchmark 1.2 termasuk di dalamnya?
Dibanding dihampiri perasaan penasaran tidak berujung pangkal, berikut beberapa hal terkait keuangan yang perlu diperhatikan saat hendak menikah seperti dilansir cbsnews.com.
Bicara dari Hati ke Hati dengan Kepala Dingin
Saling bicara memang mudah, tapi kalau sudah melibatkan hati dan kepala yang dingin tentunya tidak segampang yang dikira. Perlu kematangan emosional dan kejernihan berpikir dalam melakukannya. Termasuk saat bicara bersama pasangan soal keuangan yang dijalankan.
Hal yang harus dibicarakan bersama pasangan adalah laporan keuangan sehari-hari, seperti pengeluaran bulanan, pendapatan, gaji yang diterima tiap bulan, utang, dan cicilan yang harus ditanggung dalam jangka waktu tertentu.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah penggunaan kartu kredit. Jika Anda atau pasangan memiliki kartu kredit, putuskan dari awal bagaimana mekanisme penggunaan dan pengaturan pembayaran cicilannya. Tidak jarang hal itu memicu permasalahan di masa mendatang.
Review Rencana Keuangan Jangka Panjang
Selain bicara dari hati ke hati dengan kepala dingin, mereview rencana keuangan jangka panjang bersama pasangan merupakan hal yang mutlak dilakukan ketika hendak menikah.
Hal-hal yang harus direview pun beragam. Mulai dari rencana asuransi jiwa, kesehatan, sampai dana pensiun serta investasi pendidikan untuk si buah hati kelak.
Jika mereview selesai, Anda bersama pasangan pun bisa memilih jenis dan premi asuransi yang sekiranya cocok dan bisa dijalankan. Jangan lupa sesuaikan dengan penghasilan dan kebutuhan jangka panjang di masa depan.
Putuskan Peran Suami-Istri Soal Keuangan
Memutuskan peran suami dan istri dalam hal keuangan sehari-hari memang susah-susah gampang. Tidak ada satu resep pasti agar mengatur keuangan rumah tangga berlangsung sukses. Setiap keluarga memiliki cara dan panduannya masing-masing yang khas dan unik.
Namun, jangan kecil hati dahulu. Sejak mulai berkomitmen menikah, tidak ada salahnya Anda bicara dengan jujur dan mendetil soal peran yang harus diemban dengan pasangan kelak.
Hal yang bisa dijadikan patokan biasanya kultur. Budaya Timur seperti yang sebagian besar masyarakat Indonesia pegang menganggap istri punya peran penting dalam mengatur biaya hidup sehari-hari.
Hal sebaliknya dilakukan suami. Mereka lebih mengurus dan memikirkan hal-hal besar yang menyangkut masa depan, seperti rencana investasi, pembelian rumah, reksadana, deposito, dan lain-lain.
Libatkan Keluarga Besar Soal Biaya Pernikahan
Hal ini merupakan poin terpenting yang tidak jarang menguras banyak energi. Biaya pernikahan memang tergolong tidak murah di zaman sekarang. Apalagi kadang-kadang gengsi dan status sosial keluarga turut menjadi pertimbangan jika sudah bicara biaya pernikahan.
Untuk itu, sebaiknya Anda bersama pasangan membicarakannya secara jelas dan gamblang dengan keluarga besar. Hindari hal-hal yang kiranya potensial menjadi permasalahan di kemudian hari.
Jangan sampai hubungan dengan saudara dan kerabat menjadi renggang, hanya karena soal biaya di hari yang bahagia.
Apa yang harus dilakukan? Anda bersama pasangan bisa mencatat secara rinci apa saja komponen biaya pernikahan yang harus ditanggung bersama kedua keluarga. Libatkan kedua orangtua masing-masing agar tidak ada salah persepsi.
Jika sudah berembuk seperti itu, kemungkinan besar jalannya bakal mulus dan tidak menemui banyak hambatan.
Selain keempat hal tersebut, ada baiknya Anda juga memeriksa penghasilan dan gaji yang diterima tiap bulannya. Apakah sudah ideal atau belum untuk berumah tangga?
Jika dirasa belum, Karir.com menyediakan fitur Salary Benchmark 1.2 yang memungkinkan Anda mengetahui gaji ideal yang bisa didapatkan.
Caranya? Gampang. Tinggal register dan masukan data karir yang diperlukan. Tidak perlu waktu lama, gaji ideal akan terpampang jelas dan gamblang sesuai posisi, industri dan lamanya Anda berkarir.
Selain menjadi panduan karir, data gaji ideal ini juga bisa jadi patokan untuk menghitung rencana pernikahan dan rumah tangga. Jadinya rumah tangga yang bahagia dan harmonis bukan cuma ada di angan-angan, tapi terwujud nyata di keseharian.
Nah, apakah Anda sudah siap? Jadi jangan ‘baper’ dulu kalau mau bicara nikah ya! (advertorial)