TRIBUNNEWS.COM - Sepertinya rasa bahagia bisa ditemukan pada longgarnya jadwal harian, dan bukannya nominal di buku rekening Anda.

Menurut sebuah riset yang dipublikasikan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science, memiliki waktu luang yang lebih banyak ternyata meningkatkan rasa bahagia.

Kesimpulan itu dihasilkan berdasarkan survei dari 4.600 orang dewasa di Amerika Serikat dan Kanada.

Dalam 6 studi berbeda mereka ditanyakan apa pilihan mereka yang mewakili nilai-nilai, misalnya memiliki rumah lebih mahal tapi jarak ke tempat kerja lebih singkat, atau rumah tidak terlalu mahal namun jaraknya lebih jauh.

Hasilnya, lebih dari separuh partisipan mengatakan mereka mengutamakan waktu luang dibandingkan uang. Makin tua usia seseorang, mereka akan lebih memilih waktu luang.

Para responden juga tak keberatan mengeluarkan uang lebih banyak untuk mengganti waktu yang bisa mereka habiskan bersama keluarga.

Misalnya saja memilih rute jalan lebih cepat walau tarif tol lebih mahal, atau memilih membayar orang untuk membersihkan rumah sehingga mereka bisa bersantai dengan anak dan pasangan.

Kecenderungan untuk memilih waktu luang dibandingkan uang ini terlihat baik pada kelompok yang berpenghasilan tinggi dan rendah.