Boneka Barbie Terbaru Tetap Bikin Masalah Lagi
Sejak awal kemunculannya pada tahun 1959 lalu, boneka Barbie sering diprotes lantaran dinilai memberi persepsi akan tubuh ideal
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Jadi serba salah.
Mungkin kalimat tersebut yang tepat diberikan kepada boneka Barbie yang kini telah berusia 57 tahun.
Sejak awal kemunculannya pada tahun 1959 lalu, boneka Barbie sering diprotes lantaran dinilai memberi persepsi akan tubuh ideal wanita yang tak realistis.
Demi meredam opini negatif di publik, pada tanggal 28 Januari 2016 kemarin, produsen Barbie, Mattel, meluncurkan tiga tipe bentuk tubuh baru Barbie.
Tipe itu yakni berisi, tinggi, dan mungil, lengkap dengan tujuh warna kulit berbeda.
Banyak yang menyambut positif akan evolusi Barbie tersebut. Namun demikian, banyak pula yang mengkritik keputusan Mattel.
Sejumlah komentar media sosial yang dilansir oleh Dailymail, tak sedikit yang mengatakan evolusi Barbie ini adalah sumber masalah baru.
Salah seorang pengguna Twitter bernama Ella Whelan, @Ella_M_Whelan, mencuitkan kalimat.
"Jika anak perempuan masih terlalu muda untuk bermain dengan #Barbie, dia masih terlalu muda juga untuk memikirkan citra tubuh positif. Berhenti memaksakan masalah orang dewasa pada anak-anak,".
Ada pula @elinatuomiart yang menulis, "Persatuan memang bagus, tetapi melabeli satu boneka dengan curvy, dan yang lain petite, masih menjadi masalah denganku,".
Tak hanya respon negatif, tentunya ada pula yang memberikan respon positif untuk boneka barbie dengan ragam tubuh baru.
Uniknya, ada seorang pengguna Twitter, @BigHeadSports yang bertanya, "Curvy #Barbie? Itu bagus. Sekarang mana #DadBod Ken?" atau Ken dengan tubuh yang lebih gemuk.