Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Leburan Tiga Periode Evolusi Dunia Fashion

eknik pecah pola menghasilkan potongan asimetris pada koleksi busana berbahan beludru tafetta dan suede tersebut, menciptakan kesan minimalis

Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Leburan Tiga Periode Evolusi Dunia Fashion
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Para model saat berjalan diatas catwalk mengenakan busana rancangan dari desainer Patrick Owen pada ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2015 di Senayan City, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015). Pada fashion show kali ini Patrick Owen terlibat dalam Korean Cultural Center bersama Soulput. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga periode waktu yang dianggap memiliki peranan penting dalam evolusi dunia fashion diwujudkan dalam sebuah peragaan busana bertajuk Eyevolution "Let Your Eyes Make the First Move".

Peragaan busana tersebut digelar pada hari keempat Indonesia Fashion Week (IFW) 2016 yang berlangsung di area Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (13/03/2016).

Ialah Felicia Budi (fbudi), Patrick Owen (Patrick Owen), dan Ardistia Dwiasri (Ardistia New York), tiga perancang ternama yang tergabung dalam peragaan busana ini.

Koleksi busana yang mereka buat mewakili suatu periode tersendiri.

Peragaan busana Eyevolution "Let Your Eyes Make the First Move" diawali oleh hasil karya Felicia Budi yang bertema "The Age of Discovery".

Rancangan yang dihadirkan Felicia merupakan representasi masa ketika Kerajaan Spanyol dan Portugis berlomba mengirimkan armadanya.

Berita Rekomendasi

Paduan warna gelap nan pekat, seperti hitam dan merah burgundy, diaplikasikan Felicia ke dalam 16 tampilan menawan.

Teknik pecah pola menghasilkan potongan asimetris pada koleksi busana berbahan beludru tafetta dan suede tersebut, menciptakan kesan minimalis dan modern yang kuat.

Keseluruhan busana yang diperagakan terdiri atas atasan berupa crop top maupun halter top, jumpsuit, celana tiga perempat, dan aneka gaun.

Gaun dengan bagian punggung terbuka, potongan dada rendah, tanpa lengan, hingga berkerah halter menjadi kreasi Felicia dalam koleksi busana tersebut.

Kemudian, giliran Patrick Owen yang berkesempatan memamerkan koleksi hasil terjemahan dari periode "The Age of Enlightenment". Nuansa monokrom dengan pulasan biru pun merajai kumpulan busana yang lebih dinamis dari koleksi busana pada periode sebelumnya.

"Inspirasi rancangan saya kali ini adalah kesibukan jalanan Jakarta," ujar Patrick. Monumen, budaya, dan tradisi Jakarta pun dihadirkannya melalui print illustration di atas bahan denim, katun, serta polyester fabric.

Busana yang ditampilkan terdiri atas sepasang atasan dan bawahan, gaun, jas tanpa lengan, sweater longgar, dan berbagai jenis jaket lainnya.

Penampilan para model disempurnakan pula dengan beragam aksesoris, antara lain topi fedora, kacamata, dan kaus kaki dengan warna-warna cerah, seperti kuning, merah, hijau, dan biru.

Lipstik silver pada bibir para model, perempuan maupun laki-laki, memulas kesan modern nan eksentrik.

Langkah dengan tempo cukup cepat oleh para model tersebut pun seakan menggambarkan hiruk-pikuk kota metropolitan Jakarta.

Selanjutnya, Ardistia Dwiasri mempersembahkan koleksi bertajuk "The Age of Space" sebagai penutup peragaan busana tiga periode itu. Nuansa futuristik yang kental pun tergambar dalam keseluruhan busana.

Paduan warna putih dan silver dipulas Ardistia ke dalam busana bergaya pas badan maupun longgar tersebut.

"Saya berusaha menghadirkan rancangan yang melambangkan kemurnian dan keabadian dengan sentuhan kemewahan," tutur Ardistia.

Konsep tersebut pada akhirnya diwujudkan Ardistia dalam beragam busana, antara lain berbagai atasan seperti cropped top, long outer, dan blazer, gaun, rok, serta celana, panjang maupun pendek. Jacquard dan organza menjadi bahan utama yang diberi kesan elegan dengan sentuhan bahan sheer yang menerawang.

Peragaan busana bertajuk Eyevolution "Let Your Eyes Make the First Move" ini merupakan proyek kolaborasi label produk kecantikan Make Over dengan tiga desainer tersebut.

Tahun ini adalah pertama kalinya Make Over berpartisipasi dalam ajang tahunan IFW.

Partisipasi ini menggambarkan komitmen Make Over sebagai professional make-up yang akan terus berjalan berdampingan dengan dunia fashion.

"Melalui evolusi, kita akan terus bergerak maju. Hal yang sama berlaku pada dunia fashion dan beauty yang terus berubah dalam setiap periodenya," ucap Mutiara Annisa, Public Relations Manager Make Over.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas