Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kisah Mengharukan Si Pengangkut Barang yang Mengantarkan Pendaki Pertama Gunung Everest

Hanya ada dua orang yang berhasil mendekat ke puncak Everest yaitu Hillary dan seorang pengangkut barang atau biasa disebut sherpa.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Kisah Mengharukan Si Pengangkut Barang yang Mengantarkan Pendaki Pertama Gunung Everest
Dok
Hillary dan Tenzing 

TRIBUNNEWS.COM -- Sebagian besar dari kita mungkin tahu bahwa orang pertama yang berhasil menaklukkan Gunung Everest adalah Edmund Hillary. Namun tahukah Anda kisah di balik kesuksesannya?

Hillary adalah orang yang berambisi untuk menjadi manusia pertama penakluk Everest.

Ia berkali-kali gagal namun tak pernah putus asa.

Suatu hari pada 29 Mei 1953, Hillary sudah begitu dekat dengan puncak Gunung Everest.

Ia sudah hampir pasti dapat mencapai puncak Everest.

Semua media di dunia menyorot perjuangan Hillary. Hari itu, ia tinggal 20 meter lagi dari puncak.

Hanya ada dua orang yang berhasil mendekat ke puncak Everest yaitu Hillary dan seorang pengangkut barang atau biasa disebut sherpa yang bernama Tenzing Norgay.

Berita Rekomendasi

Posisi Tenzing sebenarnya lebih tinggi 10 meter.

Ia bisa saja melangkah lebih dulu ke puncak dan menjadi orang pertama yang menaklukkan Everest.

Walau begitu, pada 10 meter terakhir ia menghentikan langkahnya. Tenzing kemudian bergeser ke kiri.

Tenzing membiarkan Hillary lewat dan meraih puncak Everest.

Posisi terakhir Tenzing adalah lima meter dari puncak saat ia membiarkan Hillary diberi gelar sebagai manusia pertama yang menaklukkan Everest.

Mengapa Tenzing berhenti? JIka ia mau, ia bisa saja berjalan lebih dulu dan menjadi orang pertama yang meraih puncak Everest.

Jawaban Tenzing sangat memukau. Ia berkata bahwa impian Hillary adalah menjadi manusia pertama yang meraih puncak Everest, namun impian dirinya sendiri adalah membantu Hillary menjadi manusia pertama yang meraih Everest.

Dalam setiap kesuksesan kita selalu ada orang lain yang membantu.

Belum tentu kitalah yang terbaik meski kita yang mendapat penghargaan atau kesuksesan. Jangan pernah merasa sombong karena suatu pencapaian. (*)

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas