TRIBUNNEWS.COM - Studi yang dihelat oleh Gallup mengungkapkan bahwa perilaku dan kecerdasan seorang bos memengaruhi laju keluar masuk karyawan dalam sebuah perusahaan.

Hasil studi terhadap 7.200 responden mengungkapkan, sebanyak 50 persen karyawan mengaku bahwa mereka mengundurkan diri untuk pindah kerja karena tidak mau dipimpin oleh bos atau atasan yang mereka anggap bodoh dan tidak bisa bekerja.

Selain itu, berdasarkan The Wall Street Journal, banyak karyawan yang mengeluhkan bahwa bos mereka tidak terbuka dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik terhadap karyawan.

Komunikasi yang buruk, menurut laporan jurnal tersebut, sangat memengaruhi produktivitas karyawan.

Kemudian, tujuan dan prioritas atasan dalam tim kerja juga menjadi alasan yang memberikan efek terhadap hubungan bos dan anak buah.

Tidak mendapatkan arahan yang baik dan ekspektasi dalam bekerja menjadi alasan kedua yang paling banyak diutarakan responden.

Sebanyak 12 persen responden mengatakan bahwa pekerjaan jadi lebih mudah ketika bos mereka memberikan panduan dan arahan yang baik. Selain produktif, responden juga mengaku lebih bahagia.

Laporan dari Gallup juga memperlihatkan bahwa kunci tim kerja yang langgeng adalah atasan mampu berkomunikasi pada anak buah mengenai ekspektasi dan bimbingan yang jelas.

Sebab, dua hal tersebut merupakan kebutuhan mendasar karyawan dalam menyelesaikan tugas mereka.

Kontributor KompasFemale/Lusinah