Sering Memberikan Hadiah ke Anak Ada Efek Negatifnya Lho!
Anak-anak yang terbiasa mendapat hadiah dari orangtua secara berlebihan biasanya mengalami gangguan emosional yang destruktif.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kekeliruan mengajarkan disiplin pada anak semakin sering terjadi pada orangtua muda. Satu diantaranya, memberikan hadiah ketika anak menuruti aturan orangtua.
Namun, hati-hati kebiasaan memberikan hadiah pada secara berlebihan bisa membahayakan masa depan buah hati Anda.
Sean Grover, L.C.S, seorang psikoterapis dan penulis yang telah mengantungi 20 tahun pengalaman bekerja mengenai emosional orang dewasa dan anak-anak, membeberkan tiga efek negatif kebiasaan memberikan kado berlebihan:
Kebiasaan buruk di masa depan
Anak-anak yang terbiasa mendapat hadiah dari orangtua secara berlebihan biasanya mengalami gangguan emosional yang destruktif.
Konsekuensi sosial dan emosional pada anak mengarah pada titik negatif, terutama di masa depan.
Sebuah studi di University of Missouri, menemukan bahwa orang dewasa yang masa kecilnya terbiasa memiliki berbagai hadiah secara berlebihan dari orangtua, terjebak utang kartu kredit, judi, dan konsumtif.
Tidak percaya diri
Anak yang terbiasa mendapatkan semua hadiah yang dia inginkan semenjak kecil, tumbuh dengan rasa percaya diri yang rendah dan harga diri minim.
Pasalnya, pemenuhan materi secara berlebihan dari orangtua menciptakan pemikiran materialistis. Anak pun jadi tidak percaya diri ketika mereka tidak terpenuhi secara material.
Kondisi itu bisa mengakibatkan kebiasaan buruk di masa depan, mulai dari kecanduan narkoba, tidak memiliki cita-cita, dan depresi.
Membajak anak untuk belajar mengenai kebahagiaan yang utuh
Memanipulasi makna kebahagiaan seutuhnya pada anak
Sebuah riset di Harvard Journal of Happiness menemukan bahwa orang-orang menghargai hadiah yang diberikan oleh orang lain, ketimbang hadiah yang mereka beli sendiri.
Rasa bersyukur dalam hidup akan tumbuh ketika kita merasakan murah hati seseorang, sehingga terinspirasi untuk melakukan hal yang serupa.
Menolong dan memberi pada orang lain menghadirkan rasa puas serta kebahagiaan yang utuh dalam diri.
Nah, membiasakan memberikan hadiah secara berlebihan pada anak hanya akan mengajarkannya padanya bahwa dia patut diberikan, bukan memberikan.
Alhasil, anak pun akan terbiasa dengan minim empati hingga usianya dewasa.
Penulis: Kontributor Female, Agustina l Sumber : Psychology Today
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.