Bikini untuk Wanita Berhijab Laris Manis di Pasaran
Marks & Spencer mengatakan pada The Independent bahwa persediaan koleksi Burkini untuk musim panas 2016 sudah habis.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Burkini atau busana pantai untuk muslim kini makin populer. Burkini yang merupakan kepanjangan dari Burqa Bikini pertama kali dirilis ke pasaran oleh Marks & Spencer (M&S) pada Maret 2016 kemarin.
Sekarang, label ritel mode berbasis di London ini mengonfirmasi bahwa Burkini telah habis terjual.
Tanpa memedulikan kritikan dari Pierre Berge, seorang fashion mogul, dan Laurence Rossignol, Menteri Hak Asasi Wanita dari Perancis, gaya burkini terbukti sangat populer di antara para wanita Inggris.
Marks & Spencer mengatakan pada The Independent bahwa persediaan koleksi Burkini untuk musim panas 2016 sudah habis.
Burkini koleksi M&S selama tiga tahun ini telah meramaikan butik di Dubai dan Libya, sebelum akhirnya hadir serentak tahun lalu dan dijual online kali pertama tahun ini.
“M&S menawarkan varian baju renang supaya konsumen memiliki banyak pilihan. Kami telah menjual Burkini selama beberapa tahun belakangan dan telah populer di antara konsumen mancanegara,” jelas juru bicara M&S.
Gaya rancang Burkini menutupi seluruh tubuh wanita, kecuali wajah, tangan, dan kaki.
Burkini memang dirancang untuk memfasilitasi para wanita muslim yang ingin berenang di tempat umum dengan nyaman dan terlindungi dari paparan sinar matahari.
Fenomena Burkini mencuat setelah perdebatan panjang di musim panas di mana kota Cannes melarang pemakaian busana yang melambangkan simbol agama.
Sejauh ini, empat wanita telah diusir dari pantai karena mengenakan Burkini di pantai umum.
Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls, mengatakan bahwa busana itu telah memenjarakan wanita.
Namun, menurut Ahiida Zanetti, perancang keturunan Australia-Libanon yang kali pertama merilis Burkini, kebanyakan wanita yang membelinya justru wanita non-muslim.
Penulis
: Kontributor Female, Usihana
Editor
: Syafrina Syaaf
Sumber
: Independent,