Kenapa Kita Perlu Mencukur Rambut Kemaluan? Ternyata Ini Alasannya!
Mencukur rambut kemaluan adalah salah satu anjuran dalam suatu agama.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNNEWS.COM - Mencukur rambut kemaluan adalah salah satu anjuran dalam suatu agama.
Bahkan disarankan bahwa anjuran ini sebaiknya dilakukan secara rutin, yaitu setiap 40 hari sekali.
Anjuran ini berlaku bagi pria maupun wanita.
Dilansir klikdokter.com, sebagian orang mempertanyakan pentingnya praktik pencukuran ini.
Pasalnya, dikaitkan dengan kejadian luka dan infeksi setelah mencukur.
Selain itu, menghilangkan fungsi perlindungan alat kelamin dari debu/ kotoran lain, hingga adanya pendapat bahwa hal ini merepotkan dan tidak memberikan efek apapun.
Illustrasi bulu kemaluan. (foto: shutterstock)
Ternyata, dibalik latar belakang tuntunan agama, mencukur rambut kemaluan yang dilakukan dengan cara yang tepat dapat memberikan beberapa manfaat dari sisi kesehatan.
Dengan mencukur rambut kemaluan, proses pembersihan produk kelenjar minyak/ keringat dapat dilakukan dengan sempurna.
Bila produk kelenjar ini tersisa di area rambut, maka menyebabkan area tersebut lembab dan bakteri mudah berkembang biak (menyebabkan gatal, bengkak, kemerahan, dll)
Memastikan rambut kemaluan tetap tipis akan mencegah bersarangnya tungau/ kutu kelamin (jenis Phthirus pubis).
Illustrasi alat cukur bulu kemaluan. (foto: shutterstock)
Mencegah timbulnya bau tidak sedap karena partikel kotoran dan sel-sel kulit mati mudah dibersihkan.
Rambut kemaluan yang terlalu tebal akan mengganggu pembersihan organ kelamin karena menghalangi sampainya air pembasuh ke organ tersebut (misalnya pada saat mandi dan membasuh setelah berkemih bagi wanita).
Dari sisi seksual, rambut kemaluan yang dicukur akan memberikan penampilan yang rapi dan bersih sehingga mampu meningkatkan gairah untuk berhubungan seks.