Bunda, Ada Cara Mudah Berkomunikasi dan Menjalin Intimate dengan Bayi: Ini Triknya
Penelitian menunjukkan, semakin banyak berbicara pada bayi, semakin banyak kata yang dikeluarkan pula, akan lebih baik bagi bayi.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski belum bisa berbicara, bayi harus aktif diajak berkomunikasi untuk mendukung perkembangannya. Ada yang bilang, bicaralah seperti orang dewasa pada umumnya kepada bayi.
Tetapi, menurut pakar bahasa dari Australia, Denis Burnham, berkomunikasi pada bayi perlu pengaturan emosi, ritme, hingga struktur karakteristik. Memang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengajak bayi berkomunikasi.
Frekuensi dan volume
Penelitian menunjukkan, semakin banyak berbicara pada bayi, semakin banyak kata yang dikeluarkan pula, akan lebih baik bagi bayi.
Bayi yang mendapat lebih dari 30 juta kata hingga usia 3 tahun memiliki perkembangan bahasa yang lebih baik sehingga saat sekolah sudah pandai membaca.
Berbicara pada anak juga jangan terlalu cepat dan keras seperti membentak bayi. Bisa dengan cara bernyanyi bersama, membaca puisi atau sajak, dan mendorong anak berbicara sesama temannya.
Bahasa tubuh dan isyarat visual
Menurut Association for the Education of Young Children, menggunakan gerak tubuh dan ekspresi wajah dapat membantu anak memahami kata-kata.
Misalnya, memperkenalkan diri sambil tersenyum riang dan melambaikan tangan.
Penelitian menunjukkan, isyarat visual membantu anak-anak mencerna kosakata baru dan meningkatkan kemampuan mereka untuk memahami konteks.
Kontak mata
Kontak mata juga penting saat berbicara dengan bayi. Bayi akan menyadari ia sedang diajak berbicara.
Dalam sebuah penelitian di Current Biology, adanya kontak mata antara orangtua dan bayi meningkatkan rentang perhatian bayi atau jangka waktu bayi dapat berkonsentrasi pada suatu kegiatan.
Rentang perhatian yang panjang akan membantu bayi belajar bahasa dan memecahkan suatu masalah lebih baik saat memasuki usia sekolah.
Ibu atau ayah bisa memberikan kontak mata ketika mengajak bayi berbicara sambil bermain.
Penulis: Dian Maharani
Sumber: Medical Daily