Warna Bulu Vagina Selalu Sama dengan Rambut? Itu Cuma Mitos!
Bulu vagina mempercepat pertumbuhan dan penyebaran bakteri penyebab sexually transmitted disease (STD) atau penyakit seksual menular.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasti kita sering mendengar berbagai informasi mengenai bulu vagina atau pubis kita.
Ternyata tak semuanya benar, lho! Ada beberapa yang ternyata cuma mitos saja dan tak perlu kita percaya.
Sebelum kita percaya pada hal yang salah, perhatikan 6 mitos tentang bulu vagina di bawah ini.
1. Bulu Vagina Melindungi dari STD
Banyak yang mempercayai bahwa bulu vagina bisa melindungi kita dari risiko terkena sexually transmitted disease (STD) atau penyakit seksual menular.
Padahal faktanya, bulu vagina justru akan mempercepat pertumbuhan dan penyebaran bakteri penyebab STD, seperti yang dijelaskan oleh Wendy Askew, M.D., obgyn dari Institute for Women’s Health di San Antonio.
2. Bulu Vagina Membuat Seks Tak Nyaman
Baik membiarkan bulu vagina tetap tumbuh natural atau memotong atau juga mencukurnya habis, nyamannya hubungan seks kita tak terpengaruh oleh bulu vagina.
Tergantung pada selera kita masing-masing.
3. Warna Bulu Vagina Pasti Sama dengan Warna Rambut
Bila masih ada yang percaya dan yakin kalau warna bulu vagina pasti selalu sama dengan warna rambut di kepala, berarti masih percaya pada mitos klasik.
Pada faktanya, warna bulu di tubuh kita tak selalu sama.
Misalnya bisa kita lihat pada warna alis yang bisa tak sama dengan warna rambut di kepala.
4. Bulu Vagina Lebat Bikin Tak Bergairah
Faktanya, gairah seorang suami tak bisa disamakan, dan ada juga kok yang memang tetap bergairah dan bahkan semakin menikmati seks ketika kita membiarkan bulu vagina tak dipotong.
Agar lebih nyaman, sebaiknya diskusikan pada suami apa yang membuat dia nyaman supaya seks bisa lebih nikmat.
5. Bulu Vagina Tak Pernah Berhenti Tumbuh
Menurut Askew, bulu vagina juga bisa berhenti tumbuh pada ukuran tertentu. Setelah itu, bulu vagina akan rontok secara otomatis dan digantikan dengan bulu yang baru.
Ukuran bulu vagina pada satu perempuan dengan perempuan lain tak bisa disamakan, namun umumnya berukuran 1 hingga 5 cm.
Selain itu, tak semua perempuan juga memiliki bulu vagina yang lebat, ada yang memiliki bulu vagina yang jarang, lebih halus, atau juga sedikit.
6. Pemilik Kulit Sensitif Dilarang Mencukur
Jangan takut untuk mencukur bulu vagina meskipun memiliki kulit yang sensitif. Gunakan krim khusus untuk mencukur bulu vagina agar mengurangi risiko iritasi dan mencegah bakteri tumbuh.
Atau bisa juga pertimbangkan menghilangkan bulu vagina dengan menggunakan cara lain seperti waxing atau laser.
Nah, jangan lagi percaya pada 6 mitos di atas, ya!
Sumber : Women's Health