Kenyataan Pahit Kencan Online, Waspadalah
Penelitian terbaru dari Kaspersky Lab menunjukkan bahwa orang-orang yang mencari "pasangan jiwa" mereka melalui online kemungkinan akan merasa kecewa
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekalipun ada satu dari tiga orang yang menggunakan layanan dan aplikasi kencan online, sayangnya tidak semua orang mendapatkan pengalaman yang positif.
Penelitian terbaru dari Kaspersky Lab menunjukkan bahwa orang-orang yang mencari "pasangan jiwa" mereka melalui online kemungkinan akan merasa kecewa – dikarenakan banyak yang mendapati informasi dan foto palsu, tautan berbahaya, penipu yang berusaha mendapatkan informasi dari mereka, atau orang yang berbohong tentang apa yang mereka cari dalam sebuah hubungan.
Penelitian ini menemukan bahwa mereka yang mencari pasangan hidup melalui platform kencan online - seperti aplikasi popular Tinder, Bumble, OK Cupid, Badoo dan banyak lagi - merupakan minoritas, dimana hanya 11% yang menggunakan platform ini dengan tujuan menemukan pasangan yang nantinya akan mereka nikahi.
Jika dibandingkan dengan hampir setengah (48%) pengguna kencan online yang melakukannya untuk bersenang-senang, dan satu-dari-sepuluh (13%) yang hanya mencari kepuasan seksual.
Dunia kencan online juga penuh dengan informasi palsu – sehingga bisa menyebabkan lebih banyak masalah lagi bagi mereka yang benar-benar mencari pasangan.
Lebih dari separuh (57%) orang mengaku berbohong saat berkencan online - memalsukan informasi agar terlihat lebih baik daripada yang mereka lakukan dalam kehidupan nyata, atau bahkan untuk mencoba menangkap basah pasangan mereka yang selingkuh.
Penyebaran data palsu merupakan suatu hal yang sangat menjengkelkan bagi orang-orang yang menggunakan layanan kencan online, dimana satu dari lima (19%) menyatakan bahwa mereka berhenti menggunakan kencan online karena foto palsu, dan satu dari sepuluh orang berhenti menggunakan kencan online karena kebohongan akan adanya sebuah hubungan (12%) dan status hubungan yang tidak jelas (11%) yang mereka temui di platform.
Menariknya - dan lebih ironisnya - menemukan informasi palsu merupakan hal yang sangat menjengkelkan bagi para pemalsu daibandingkan bagi pengguna yang jujur.
Selain merasa terganggu dikarenakan informasi palsu, orang-orang di seluruh dunia menghentikan penggunaan platform kencan online juga dikarenakan ancaman terhadap keamanan online mereka - 1 dari 10 mengungkapkan bahwa faktor menghadapi penipu yang mencoba memeras informasi pribadi atau keuangan dari mereka atau dikirimi link jahat atau malware yang menginfeksi perangkat mereka yang mempengaruhi keputusan untuk tidak menggunakan platform ini.
Ketika menghadapi ancaman seperti ini, mereka yang suka 'memalsukan' di online cenderung keamanan mereka dikompromikan - misalnya, 16% dari mereka yang berbagi informasi palsu perangkat mereka pernah terinfeksi dengan malware, spyware, atau ransomware melalui platform kencan online, dibandingkan dengan hanya 5% dari mereka yang tidak berbagi informasi palsu.
"Kencan online merupakan cara yang bagus untuk bertemu dengan orang-orang baru di dunia online kita yang selalu sibuk dan terkoneksi, dan hal yang biasa untuk dipahami alasan satu dari tiga orang melakukannya," kata Andrei Mochola, Head of Consumer Business di Kaspersky Lab.
"Tapi tidak semua dapat berjalan dengan mulus, dan bagi mereka yang mencari pasangan hidup melalui online harus menghadapi sejumlah besar informasi palsu, scammers, atau motif tersembunyi dalam prosesnya. Jumlah orang yang berbohong, misalnya dengan mencoba membuat diri mereka terlihat lebih baik atau lebih menarik daripada sebenarnya, menyoroti bagaimana pengguna memanfaatkan layanan digital untuk memfilter dan membengkokan informasi yang tersedia di online dengan cara yang tidak mungkin mereka lakukan di dunia nyata.
"Seperti setiap tren online populer, sayangnya ada juga orang yang ingin menggunakan platform kencan online untuk tujuan jahat. Bukan maksud kami menasihati pengguna untuk menghindari kencan online sama sekali, kami hanya mendorong mereka untuk mempertimbangkan keamanan diri mereka di setiap langkah. Meningkatkan kesadaran, disertai dengan solusi keamanan adaptif yang dapat merespons situasi yang berbeda dan bekerja untuk melindungi setiap perangkat yang digunakan untuk kencan dari ancaman online adalah cara terbaik untuk memulainya."
Untuk membantu pengguna melindungi diri dari para scammers dan karakter yang tidak menyenangkan saat berkencan secara online, Kaspersky Lab menawarkan serangkaian solusi pengaman berdasarkan intelijen ancaman dan keahlian keamanan yang dalam.
Kaspersky Free menawarkan perlindungan malware dasar tanpa biaya, dan bagi mereka yang menginginkan perlindungan lebih komprehensif, Kaspersky Security Cloud yang baru menawarkan solusi adaptif yang secara otomatis menyesuaikan diri untuk memberi pengguna perlindungan yang tepat pada waktu yang tepat, tergantung pada aktivitas online mereka.