Disambut Prosesi Adat Penuh Makna, Kahiyang Duduk Beralas Tikar 7 Lapis dan Makan Itak
Kahiyang Ayu, bersama suaminya Muhammad Bobby Afif Nasution disambut prosesi adat Mandailing, setibanya di Kota Medan, Minggu (19/11/2017).
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, bersama suaminya Muhammad Bobby Afif Nasution disambut prosesi adat Mandailing, setibanya di Kota Medan, Minggu (19/11/2017).
Banyak pernak-pernik yang sarat makna disiapkan untuk Kahiyang-Bobby.
Sebelum memasuki rumah keluarga mertua di Kompleks Perumahan Taman Setia Budi Bukit Hijau Regency, Kahiyang menginjak kelopak batang pisang, makan tradisional itak poul-poul dan didudukkan di atas tikar berlapis tujuh sebagai bagian dari adat Haroan Boru.
Tokoh adat Mandailing yang disebut sebagai Raja Panusunan, Patuan Kumala Pandapotan memaparkan, tikar tujuh lapis beraneka warna, yang diduduki Bobby dan Kahiyang adalah tikar adat.
Baca: Kahiyang Diberi Boru Siregar, Syaratnya Keluarga Bobby Nasution Harus Siapkan Tali Kerbau dan Sarung
Bobby terlahir dengan darah Mandailing, yang kental.
Berdasarkan garis keturunan atau silsilah (tarombo), putra mendiang Erwin Nasution --mantan Direktur Utama PTPN IV, Bobby merupakan keturunan/generasi ketujuh Raja Gunung Baringin Nasution di Penyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal.
"Tikar adat ini tempat duduk para raja-raja. Lapisnya sesuai tingkatannya (Bobby generasi ketujuh dalam silsilah kerajaan Gunung Baringin Nasution)," ujar Patuan Kumala Pandapotan kepada Tribun Medan (Tribunnews.com Network).
Bobby mempersunting Kahiyang pada 8 November lalu. Akad nikah dan resepsi di kediaman pempelai perempuan dilakukan di Solo, Jawa Tengah.
Kemudian pesta adat dan resepsi pada pihak keluarga laki-laki diselenggarakan di Medan pda 24-26 November.
Berdasarkan pantauan Tribun, Kahiyang tampak mengenakan gaun biru muda panjang hingga semata kaki. Ia mengenakan selendang warna senada sebagai penutup kepala, membuatnya tampil feminin dan anggun, saat prosesi acara adat Haroan Boru.
Kahiyang didampingi Bobby, yang mengenakan kemeja warna senada dengan istri, dan mengenakan celana hitam.
Tiba di kompleks, Kahiyang dan Bobby turun dari mobil Alphard bernomor polisi BK 11 RI, sejauh 50 Meter dari rumah orangtua Bobby.
Keduanya berjalan dengan iring-iringan alunan musik khas dan tarian khas Mandailing. Tarian tersebut dibawakan dua pria, yang mengenakan pakaian berwarna merah, hitam dan putih, yang menggerakkan parang begitu lihai.
Dua payung berwarna kuning, yang disematkan aneka manik-manik berkilau untuk memayungi Kahiyang dan Bobby, membuat perjalanan ke dalam rumah semakin megah. Kahiyang saat berjalan dituntun keluarga yang menyambutnya. Sedangkan Bobby mengikuti dari belakang.
Ibunda Bobby, Ade Hanifah Siregar, didampingi tetua adat lalu menerima Kahiyang masuk ke dalam rumah dibarengi berbagai prosesi adat. Kahiyang diarahkan berjalan menuju pelaminan megah.
Pasangan pengantin baru itu disuruh duduk bersila beralas tikar tujuh lapis yang beraneka warna.
Setelah para tetua adat memberikan petuah, Bobby dan Kahiyang disuguhi Itak Poul-poul, makanan khas Mandailing.
Itak Poul-poul adalah tepung yang dikepal-kepal. Itak Poul-poul adalah makanan terbuat dari tepung beras dan campuran lainnya seperti kelapa parut, gula merah dan garam.
Cara pembuatannya di-poul-poul (kepalan tangan) sehingga menimbulkan bekas jari tangan di kue tersebut.
Acara Haroan Boru ini merupakan adat istiadat Mandailing bagi pasangan baru menikah.
Acara tersebut merupakan sambutan untuk mempelai perempuan saat pertama kali tiba di rumah pihak laki-laki.
Adapun makna menginjak kelopak batang pisang, menurut tokoh adat Mandailing yang disebut sebagai Raja Panusunan, Patuan Kumala Pandapotan, adalah sebagai harapan kelak keluarga Bobby agar menjadi keluarga langgeng, harmonis sampai nenek-kakek.
"Di depan tadi ada kelopak batang pisang yang mereka injak. Kelopak (pelepah) batang pisang itu dingin-dingin. Maksudnya itu supaya keluarganya sejuk dan selamat-selamat," ujar Patuan Kumala Pandapotan.
Paman Bobby, Erwan Nasution, mengatakan, kedatangan Bobby-Kahiyang disambut adat Manglalo-alo Boru dan Manyantan Boru.
"Di mana salah satu ritualnya meletakkan tumbuh-tumbuhan seperti daun pisang berada di depan pintu rumah Bobby. Keduanya melewati daun itu. Maknanya agar hubungan mereka selalu sejuk dan dingin," ujar Erwan yang juga adik ayah Bobby.
Erwan menambahkan, Kahiyang akan ditabalkan Boru Siregar, pada Selasa, 21 November 2017.
"Kita sama-sama mengetahui, Kahiyang adalah putri Jawa. Bobby putra Mandailing. Jadi nanti kami pihak marga Nasution ingin meminta kepada keluarga Siregar agar memberikan Kahiyang boru Siregar seperti boru ibunda Bobby," kata Erwan.
Setelah pemberian Boru Siregar, lalu dilanjutkan dengan pesta adat pada 24-25 November 2017.
"Banyak rangkaiannya, ada pemotongan pemotongan kerbau, membunyikan gordang, lalu manortor, sidang adat, manortor tahap dua, membawa pengantin ke tapian raya, mangupa. Lalu, pada 26 November 2017 resepsi umum," katanya.
Masih menurut Erwan, pada acara Ngunduh Mantu Presiden Jokowi, ini ada sekitar 100 orang lebih keluarga Pesiden Jokowi dari Solo ke Medan.
"Sebagain mereka tiba pada 19 November bersama Bobby dan Kahiyang. Nanti mereka akan menginap di salah satu hotel," ujarnya.
Tolak Fasilitas VIP
Pasangan pengantin baru, Kahiyang dan Bobby tiba di Bandara Kualanamu, Minggu siang.
Kedatangan Kahiyang dan Bobby diikuti beberapa keluarga Jokowi dari Solo Jawa Tengah.
Informasi yang dihimpun rombongan Kahiyang dan Bobby ini tiba pukul 13.34 WIB menumpang pesawat Garuda GA 186 dari Solo.
Awalnya pada pagi hari pihak pengamanan yang ada di bandara pun tampak melakukan penjagaan ketat di area pintu VIP bandara.
Hal ini lantaran keduanya sempat dijadwalkan akan melintas dari VIP.
Saat itu, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dibantu Polisi Militer, TNI, Polres Deliserdang dan Avsec menjaga cukup ketat.
Wartawan yang dari pagi sudah bersiaga di bandara pun tampak dibatasi wilayahnya untuk mengambil gambar.
Ketika itu, mobil Toyota Camry BK 1393 QZ juga sempat diparkirkan di depan pintu keluar VIP.
Petugas menggunakan pemindai logam (metal detector) digunakan Polisi Militer sekitar pukul 11.00 WIB.
Tampak rombongan penjemput dari keluarga Bobby hadir di bandara, namun tidak lama kemudian semuanya berpindah tempat dan menuju terminal.
Disebut-sebut pada saat itu kalau Kahiyang tidak bersedia menggunakan fasilitas VIP dan lebih suka melalui jalur kedatangan domestik.
Keluar dari pintu kedatangan domestik, Kahiyang pun tampak berjalanan bersebelahan dengan Bobby.
Saat itu, ia tampak mengenakan celana hitam panjang dengan baju kemeja bewarna putih.
Ia juga terus menutupi mulutnya dengan masker. Saat itu ia juga tampak menjinjing tas bewarna abu-abu.
Sementara Bobby tampak mengenakan celana jins biru dan memakai kemeja dengan balutan jaket.
Menantu kedua Joko Widodo itu pun tampak terus mengobrol dengan Erwan, yang sudah datang lebih awal menjemput bersama keluarganya yang lain.
Saat menuju masuk ke mobil ke luar terminal, Kahiyang hanya tampak diam dan terus berjalan cepat.
Sesekali saat itu ia pun menundukkan kepala. Ia tidak mau menoleh ke warga yang mengabadikan kedatangannya menggunakan ponsel. (Tribun Medan/ryd/aze/dra/pra)