Yakin Mau Tanam Benang di Hidung? Tompi Bongkar Efeknya, Bukan Mancung, Tapi Ini yang Terjadi
Melalui unggahan instagramnya, Tompi yang menggeluti bidang kedokteran bedah plastik membagikan bahaya dari filler dan tanam benang.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Pentingnya penampilan membuat tak sedikit perempuan masih merasa ingin menambah daya tarik.
Ada yang hanya melakukan perawatan di rumah atau salon kecantikan, atau memilih dengan cara instan.
Misalnya keinginan agar bentuk hidung mancung, mungkin banyak yang menilai dengan perubahan bisa menunjang penampilan.
Akhirnya ada yang memilih untuk melakukan tanam benang atau filler hidung agar tampak lebih mancung.
Apalagi sekarang semakin banyak penawaran tanam benang dan filler hidung dengan harga murah.
Sementara banyak tidak tahu yang menawarkan seorang ahli atau bukan.
Melalui unggahan instagramnya, Tompi yang menggeluti bidang kedokteran bedah plastik membagikan bahaya dari filler dan tanam benang.
Ia membagikan ilmu ini lengkap dengan video tanam benang pada hidung dan foto efek dari tanam benang dan filler.
Baca: Gugat Cerai, Roby Geisha Buka Aib Istrinya, Simpan Foto Lelaki Lain dan Sebut Musyrik
Menurut dia hidung yang di filler berlebihan dan ditanam benang terlalu banyak justru dapat menimbulkan masalah besar.
Terlebih jika filler dan tanam benang pada hidung tidak berdasar saran dokter ahli bedah plastik.
"Dont do this to your nose! Hidung yang terlanjur difiller super banyak dan dibenang gak karuan justru membuat bentuk hidung makin besar melebar. Plis dont! penggunaaan benang dan filler utk memancungkan hidung sering kali justru berujung masalah," tulis Tompi melengkapi unggahan video di akun instagram miliknya.
Menurut Tompi, sebab idealnya memancungkan hidung berkaitan dengan struktur tulangnya bukan jaringan lunak hidung.
"Idealnya utk meninggikan hidung, modifikasinya terhadap struktur tulang bukan jaringan lunak. Jgn termakan iklan baik itu dengan jualan wajah2 artis terkenal sekalipun. Silahkan konsultasi dengan dokter bedah plastik terdekat," tambahnya.
Ia juga menjelaskan filler dan penanaman benang justru menambah ketebalan jaringan lunak hidung.
Tindakan tersebut juga tidak bisa menjadi penyokong proyeksi hidung yang membuat hidung drop atau tidak bisa mancung.
Karena bentuk hidung mancung atau tidak, bergantung dari proyeksi tulang hidung dan tulang rawannya.
Sehingga jika Moms ingin meninggikan hidung atau memperbaiki bentuknya dengan cara memodifikasi ulang struktur tulang.
Termasuk menambahkan tulang rawan lain untuk memperbaiki bentuk hidung.
"Modifikasi dilakukan dengan cara menyusun ulang posisi tulang yang ada dan bila perlu menambah tulang rawan lain (iga/telinga)," jelas Tompi.
Adapun beberapa efek buruk filler dan tanam benang hidung yang tidak sesuai prosedur dan tidak dilakukan oleh seorang ahli, yakni:
1. Peradangan kulit sampai terbentuk nanah
2. Bentuk hidung yang tidak sesuai keinginan
3. Reaksi alergi
Dilansir dari kompas.com filler juga memiliki kelemahan yang berkaitan dengan komponennya.
Komponen filler mirip dengan komponen tubuh yang selama berjalannya waktu sekitar 6 bulan bisa diserap oleh tubuh.
Maka filler hidung tersebut hanya berlaku jangka pendek, yang bisa menimbulkan perubahan bentuk hidung.
Jadi apapun bentuk tindakan bedah plastik memiliki efek samping tergantung bahan-bahan yang digunakan dan prosedur.
Oleh karena itu, Moms yang menginginkan bedah plastik disarankan berkonsultasi dengan dokter ahli bedah plastik.