(X)SML Ekspansi ke Jepang, Senin Malam Gelar Fashion Show di Shibuya Tokyo
Brand (X)SML akan memasuki pasar Jepang melalui fashion show yang akan dilakukan Senin (19/3/2018) malam di sebuah tempat bergengsi di Shibuya Tokyo.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pembuat fashion brand (X)SML yang terkenal di Indonesia akan memasuki pasar Jepang melalui fashion show yang akan dilakukan Senin (19/3/2018) malam di sebuah tempat bergengsi di Shibuya Tokyo.
"Rencana kita buka toko mungkin Mei mendatang tapi kita masih mikir-mikir dulu dan penjajakan dengan sebuah departement store besar Seibu yang bersedia meminjamkan spacenya buat produk kita. Dari sana kita lihat masa depannya," kata Jun Mardian Sugandhi, CEO PT Mitra Karya Japindo bos fashion (X)SML, yang 19 Maret mendatang berulang tahun ke-40 kepada Tribunnews.com, Jumat (16/3/2018).
Jun yang mendapat Master dari MIT (Massachusett Institute of Technology) bidang Civil & Environment Engineering loncat ke dunia finance hedge fund mendirikan usaha investasi di Singapura yang berhenti tahun 2012.
Kemudian dia mulai menekuni bidang fashion setelah diperkenalkan keluarganya ke pemilik (X)SML.
Baca: Pencalonan Gatot Nurmantyo Sebagai Capres Tinggal Menunggu Mantan Panglima TNI itu Pensiun
Sahamnya dibeli sedikit demi sedikit sejak 2010 setelah meraup banyak orang dari perusahaan finansialnya di Singapura dan tahun 2015 sebanyak 99 persen saham (X)SML dimiliki Jun dengan nilai cukup besar.
(X)SML awalnya digerakkan oleh Biyan dan Benarty Suhali (pemegang saham mayoritas), akhirnya dilepas karena tak ada penerusnya yang bersedia menjalankan usaha tersebut dan diambil alih Jun.
"Setelah memiliki (X)SML saya akan fokus terus di bidang fashion ini karena saya senang dengan fashion. Kalau untuk design lelaki saya bisa tangani sendiri tapi untuk wanita kita kerja sama dengan beberapa designer Indonesia yang ada dan kita koordinasikan sesuai tema (X)SML," ungkap penggemar dan pemilik hobi membuat flipping burger.
Saat ini (X)SML yang berada di bawah bendera PT Mitra Karya Japindo itu telah memiliki 12 toko di Indonesia dan 2 toko di Singapura.
Baca: Goreng Ikan Lumba-lumba dan Mengunggahnya di Medsos, Nelayan Karangasem Akhirnya Ditangkap Polisi
Selain itu bermitra dengan orang lain membuka X-Cafe di Kuta Square dan Mei mendatang satu lagi rencana di Seminyak Bali.
Juga rencana akan membuka X- Living, usaha Furniture bulan Mei mendatang dengan pemikiran selain berjualan furniture ada pula cafenya dan ada pula baju-baju (X)SML di dalamnya.
"Kalau saya fokus hanya di fashion dan bisnis lain rekanan saya yang akan bergerak. Di fashion saja sudah berat apalagi untuk fokus di pasar Tokyo Jepang tentu tidaklah mudah," kata Jun.
Setelah Jepang sukses kemungkinan akan memasuki negara lain seperti Thailand dan sebagainya.
Jun yang masih single saat ini ingin sekali fokus dengan bisnis fashion (X)SML nya, terutama karena melihat di Indonesia masih belum ada fashion di masyarakat yang berkelas Ready to Wear.
"Yang ada hanyalah designer membuat rancangan untuk misalnya bridal atau baju ke pesta. Sedangkan kita membuatnya untuk masyarakat bahkan bisa mencapai (pernah) 300 pieces untuk baju fashion yang sama. Kita bisa lakukan demikian karena memiliki pabriknya," ungkapnya.
Baca: Fredrich dan Dokter Bimanesh Disebut Merancang Diagnosa Sakitnya Novanto Sebelum Kecelakaan Terjadi
Saat ini Jun memiliki sekitar 300 karyawan dan 60 persen adalah karyawan pabrik dan para penjual atau SPG.
Dua designer yang jadi inspirasi dia seperti Alexander Wang dan Phillipe Lim.
"Mereka itu orang Asia tapi hebat bisa menembus pasar Amerika," kata anak tertua dari tiga bersaudara ini.
Ayah dan ibu Jun berasal dari Medan dan sejak usia 12 tahun hijrah ke Singapura lalu ke Tokyo, Hong Kong dan Jakarta yang kini dianggapnya sebagai rumahnya.