TRIBUNNEWS.COM - Gadis 19 tahun bernama Yahan ini memiliki pengalaman diet yang unik.

Semula Yahan memutuskan untuk diet karena ia jatuh cinta pada teman sekelasnya.

Dengan tinggi badan 164 cm, Yahan berhasil 50 turunkan berat 22 kg selama dua setengah tahun.

Yahan lahir dengan berat 3,6 kg, sedikit lebih berat dari bayi-bayi lain.

Dilansir Tribunnews dari kknews.cc, saat kelas 1 SD, Yahan memiliki nafsu makan yang tinggi.

Jika teman-temannya memiliki berat badan 31-36 kg, maka bobotnya sudah 54 kg.

Saat SMP, berat badan Yahan 63 kg, saat itulah keluarganya tau bahwa ia memiliki masalah berat badan.

Pola makan Yahan dijaga, tapi ia selalu kelaparan dan makan diam-diam.

Saat SMA, berat badannya sampai 68 kg.

Yahan mulai menyukai seorang cowok saat kelas 3 SMA.

Tapi cowok itu ternyata sudah punya pacar.

Karena merasa gemuk, Yahan pun memutuskan untuk memendam cintanya saja.

Saat dengar kabar cowok yang ia sukai putus, Yahan langsung ingin berubah.

Ia memutuskan untuk diet agar cowok itu menyukainya juga.

Saat liburan musim panas, Yahan selalu bermain bulu tangkis dengan ayahnya setiap hari.

Di malam hari ia berjalan-jalan.

Keluarganya pun mengatur pola makannya.

Cowok yang Yahan sukai pun tahu bahwa Yahan mulai kurus, bahkan cowok itu tahu bahwa ialah alasan mengapa Yahan diet.

Tetapi diet tersebut memiliki efek samping.

Tubuh Yahan makin buruk, ia sering kelaparan dan sakit perut.

Ia juga mengalami anemia, mensruasi yang tidak teratur dan gangguan tidur.

Hal itu membuatnya lemah.

Orang tua Yahan pun tidak ingin lagi anaknya menjalani diet ekstrem.

Yahan memutuskan untuk tidak memaksakan diri tapi tetap menjaga pola makan.

Seiring perubahan Yahan, lelaki yang ia sukai pun akhirnya juga menyukainya.

Meski keduanya berpacaran tak lama, tapi Yahan mengungkapkan bahwa pengalaman dietnya itu adalah pengalaman yang berharga.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)