TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita asal Singapura membagikan kisah perjalanan hidupnya yang penuh inspirasi.

Pada awalnya, berat badan wanita ini naik dari 59 kg menjadi 95 kg setelah ia melahirkan.

Menurunkan berat badannya bukanlah prioritas utamanya sebab ia harus merawat ibu serta bayinya yang sakit.

Ia pun pada akhirnya berhenti dari pekerjaannya demi merawat keluarga sepenuhnya.

Sebab, suaminya tidak menghargai usahanya.

Si suami malah memiliki wanita lain yang membuat rumah tangga mereka berujung pada perceraian.

Dilansir Tribunnews dari Bastille Post, wanita 36 tahun bernama Tingyi Ho ini mengalami kenaikan berat badan cukup signifikan setelah melahirkan, yaitu 36 kg.

Anak laki-lakinya pun menderita penyakit Kawasaki, sehingga membutuhkan perawatan dan perhatian khusus.

16 jam sehari diperlukan untuk mengurus keluarganya.

Karena itulah, Tingyi Ho tidak punya waktu untuk merawat tubuhnya sendiri.

Sebelumnya, Tingyi memiliki posisi penting di bank tempatnya bekerja.

Namun ia memutuskan untuk mundur demi keluarga.

Sayang, pengorbanan tersebut tidak dihargai oleh suaminya.

Ia dikhianati oleh suaminya yang menyebut dirinya "gendut, jelek, dan miskin."

Perceraian pun dirasa menjadi jalan terbaik.

Namun, perpisahan tersebut tak membuat Tingyi putus asa.

Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk bisa hidup lebih baik lagi tanpa mantan suaminya.

Dalam waktu 8 bulan, Tingyi berhasil menurunkan berat badan sampai 39 kg.

Semula 95 kg, kini berat badannya 53 kg.

Ia bahkan jauh lebih fit dari sebelum ia hamil.

Setelah anaknya sembuh, Tingyi kembali melanjutkan kariernya di bank.

Ia pun berhasil menjadi CEO.

Tak sampai disitu, Tingyi juga ikut kontes kecantikan di Singapura untuk memberikan inspirasi bagi wanita-wanita lain.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)