Maxi Valerio, Mangajak Pendawa Lima Road to Asian Games dan Go Internasional
Maxi Valerio akrab disapa Maxi, Seniman berdarah Italia kelahiran Trieste, Italia, 17 Oktober 1974, ibu Jogjakarta dan Ayah Italia
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maxi Valerio akrab disapa Maxi, pelukis berdarah Italia kelahiran Trieste, Italia, 17 Oktober 1974, ibu Jogjakarta dan Ayah Italia, namanya memang belum setenar nama pelukis tanah air. Namun Maxi punya kepedulian terhadap nasib anak-anak kurang mampu di Indonesia. Dia kerap menjual sejumlah karya lukisannya dan hasil penjualan lukisan didonasikan untuk membantu anak-anak kurang mampu.
Laki-laki pemerhati anak Indonesia ini sebenarnya adalah lulusan sebuah sekolah tinggi di Inggris jurusan hotel dan turis managemen. Maxi lahir dan besar di Italia. Pada tahun 90-an ia memutuskan tinggal di Indonesia dan sempat menggeluti dunia modeling. Dia juga mulai belajar melukis dan bernyanyi secara otodidak.
Belakangan, ia menggeluti dunia enterpreuner dan fokus sebagai pelukis. Ia kerap menyumbangkan beberapa hasil lukisannya untuk kegiatan amal di Jakarta. Mayoritas lukisannya bernuansa campuran budaya Indonesia dan Italia.
Keunikan yang dimiliki dalam karya lukis Maxi Valerio adalah wajah dari setiap karya lukisnya berasal dari karakter wayang jawa yang menjadi kesukaannya.
Maxi kembali menjual tujuh lukisan dalam acara penggalangan dana yang digelar Yayasan Lets Share yang digelar di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (29/6) lalu. “Saya membawa karya saya dalam bentuk lukisan cat air dan cat minyak. Lukisan ini dijual dan sebagian hasilnya akan diberikan kepada yayasan. Masing-masing dihargai Rp 6 juta,” kata Maxi kepada Tribunnews.com, saat berkunjung di Apartemennya di bilangan Kasablanka Jakarta.
Maxi menambahkan, lukisan yang dibuatnya ini mempunyai tema yang tak biasa. Lukisan tersebut bergambar wayang orang dengan tema "Road to Asian Games". Masing-masing lukisan berobjek wayang orang sedang memainkan sejumlah permainan yang akan dilombakan dalam ajang "Asian Games 2018". Indonesia tahun ini tampil sebagai tuan rumah hajatan olahraga multievent empat tahunan se-Asia tersebut.
“Saya mengangkat topik "Road to Asian Games" dan di situ saya bikin seperti Srikandi yang lagi main tenis dan main voli. Arjuna main pingpong dan Arjuna main sepak bola,” ungkap Maxi sambil menunjukkan lukisan lukisannya.
Tokoh Wayang Go International
Maxi yang besar di Italia mengaku sangat peduli dengan Indonesia. Bahkan dia mempunyai angan-angan untuk membawa tokoh perwayangan go international melalui tema lukisan.
Menurutnya, saat ini sudah sangat jarang seniman menggunakan tokoh pewayangan Jawa untuk dibawa go international. Maxi yakin, tokoh wayang Jawa bisa menarik banyak perhatian jika diselaraskan dengan tema yang tepat.
“Rencana tahun ini saya akan kembali ke Italia untuk bergabung dengan maestro atau dengan guru-guru supaya saya bisa memperhalus beberapa teknik. Saya ingin membawa budaya Indonesia ke Italia dan saya punya ciri khas, yakni pewayangan. Hanya saja, ada sentuhan Eropa dan sentuhan Italia. Saya suka sekali wayang,” tandas Maxi.
Public Relations Yayasan Lets Share Indonesia, Ollie Dhirendra mengatakan, uang yang terkumpul dari penjualan lukisan milik Maxi akan disalurkan ke Unicef Indonesia. Nantinya Unicef Indonesia akan menyalurkan uang tersebut kepada anak-anak Indonesia yang kurang mampu.
“Iya betul, fokus kita kepada anak-anak Indonesia yang tidak mempunyai kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),” ungkap Ollie.