ESMOD Gelar Fashion Art Vibes #2
Pagelaran busana itu berlangsung di Museum Mandiri, Kota Tua, pada 1 Agustus 2018 dan berlanjut pada 3-5 Agustus 2018 di Lotte Shopping Avenue.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekolah mode ESMOD Jakarta kembali menggelar pagelaran busana bertajuk Fashion Art Vibes (FAV) #2. Pagelaran itu menampilkan karya desainer-desainer muda Tanah Air.
FAV bertemakan "When Rookie Meet Expert" ini berlangsung di Museum Mandiri, Kota Tua, Jakarta pada 1 Agustus 2018 dan berlanjut pada 3-5 Agustus 2018 di Lotte Shopping Avenue, Jakarta.
"Sebuah highlight menarik di FAV #02 tahun ini adalah Fashion Competition yang terbuka untuk para rookie atau pemula dalam kategori umum dan mahasiswa sebagai sebuah platform bagi para designer muda untuk dapat menunjukkan hasil karya terbaiknya ke hadapan publik," kata Presiden Direktur ESMOD Jakarta Ibu Mayadewi Hartarto.
Sebanyak 140 koleksi dari 46 desainer muda lulusan ESMOD ditampilkan dalam acara pembukaan FAV di Museum Mandiri.
Koleksi ini terdiri dari berbagai kategori mulai dari Womens' wear, Mens' wear, Kids' wear, Modest Wear, Lingerie, Sport Wear hingga Swim Wear sebagai tambahan segar di industri fesyen tanah air.
Salah satunya adalah koleksi Bertha Puspita yang dinamakan Youngwoong. Koleksi ini terinspirasi dari style Korea yang ready to wear dan stylish.
Ada pula JIZEERU dari Gisela FJ dengan koleksi warna-warna terang playful yang mengingatkan kita pada fashion Jepang.
Kemudian, koleksi ready to wear dengan cutting yang unik dan asimetris dari Dita Addlecoat dengan label Monday to Sunday. Busana dari Dita mengambil konsep Mexican Folklore, dengan siluet dan detil mirip seperti Frida Kahlo.
"Beberapa alumni kami sudah memasarkan produknya di beberapa department store. Selain belajar fesyen, kami juga berikan pembekalan bisnis bahkan how to start a fashion label. Kita selalu siap mendukung mereka," ujar Mayadewi.
Esmod Jakarta merupakan sekolah mode dan bisnis asal Paris yang berdiri di Indonesia sejak 1996.
Eksis selama 21 tahun, sekolah menghasilkan jebolan-jebolan yang cukup ternama baik di Indonesia maupun di kancah internasional, seperti Dian Pelangi, Khanaan Shamlan, Arlen, Albert Yanuar, Imelda Kartini, dan Hian Tjen.
